Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara memang terkenal punya kekayaan alam yang selalu memanjakan mata. Salah satunya adalah Puncak Tetetana. Kata ‘Tetetana' berasal dari bahasa Tombulu yang terdiri dari dua kata ‘Tete’ yaitu jembatan dan ‘Tana’ yang berarti tanah, jadi secara keseluruhan ‘Tetetana’ adalah Jembatan Tanah.
Tetetana mirip sama Puncak, Bogor atau Dieng. Aksesnya sama-sama berkelok, agak sempit, dan curam. Bedanya jalanan di Minahasa telah beraspal halus, serta enggak macet.
Objek wisata puncak Tetetana terdiri dari hamparan padang rumput, kebun bunga, tempat makan, serta pemandangan yang indah. Dari puncak Tetena kamu juga bisa melihat 4 wilayah sekaligus seperti Kota Manado, Bitung, Tomohon, dan sebagian wilayah Minahasa. Asyiknya lagi, di Puncak Tetena kamu juga bisa melihat keindahan Gunung Klabat.
Gunung Klabat sendiri merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara dengan ketinggian 1.995mdpl. Pada area kebun bunga, kamu bisa mengitarinya melalui sejumlah anak tangga. Berbagai bunga warna-warni menghiasi kebun ini. Ada bunga pukul sembilan, bunga hortensia, bunga sepatu, bunga celosia dan lain semacamnya. Area kebun bunga berada di samping puncak sehingga perlu hati-hati menuruni anak tangga.
Untuk masuk ke area Puncak Tetetana kamu perlu membeli tiket masuk yaitu seharga Rp10 ribu per orang. Tiket tersebut bisa kamu tukarkan dengan teh atau kopi hangat. Jangan takut kelaparan karena di Puncak Tetetana tersedia tempat makan yang cukup luas, bisa menampung hingga 300 orang.
Menu makanan yang disediakan memang enggak seperti di kafe tapi sudah bisa membuat perut kenyang. Ada Indomie, ubi goreng, pisang goreng sambal, dan lain semacamnya.
Sebagian orang bahkan datang untuk camping. Mereka membawa tenda sendiri, bermalam di area padang rumput ,dan ada yang membawa mobil karavan, mobil yang dimodifikasi layaknya rumah berjalan.
Selain pemandangan yang bagus, tempat makan di puncak ini juga bersih, toiletnya memadai juga disediakan lahan parkir yang luas.
Puncak Tetetana terletak di Suluan, Tombulu, Kabupaten Minahasa. Di jalan kamu akan dimanjakan dengan panorama sawah berbentuk terasering, perkebunan kol, dan rumah penduduk suku Minahasa.
Artikel Menarik Lainnya:
Kisah Gadis Miskin dan Asal-usul Kastuba Jadi Bunga Natal
Cerita Mistis Gerbong Kereta Jenazah Milik Keraton Surakarta, Ternyata Baru Sekali Dipakai
Ternyata Handuk Klub Sepak Bola Dunia dan Undangan Pangeran William-Kate Dibuat di Sini
Gak Horor, Pulau Tak Berpenghuni di Sumatera Utara Ternyata Cantik Banget: Hidden Gem!
