Kisah Turis Kolombia yang Terjebak Lockdown Australia Selama Tiga Bulan

- Senin, 25 Mei 2020 | 12:25 WIB
Sydney Harbour, Sydney, Australia. (REUTERS/Loren Elliott)
Sydney Harbour, Sydney, Australia. (REUTERS/Loren Elliott)

Pandemi virus corona telah menjadi cerita kisah tersendiri bagi banyak pelancong di seluruh dunia. Rata-rata, mereka terdampar di negara lain karena kebijakan lockdown yang diterapkan.

Seperti kisah salah seorang wisatawan asal Kolombia bernama Sonia Alvarez ini. Dia dan dua anggota keluarganya hingga saat ini masih belum bisa pulang ke negara asalnya, sementara mereka di Negeri Kanguru itu sudah tiga bulan.

Sonia, bersama putrinya Camila Cardona dan menantunya Ricardo Stoltze terbang ke Sydney pada 16 Maret. Namun tiba-tiba, wabah corona telah sampai di Australia dan negara itu pun langsung ditutup dari aktivitas luar.

Meski kini Australia telah membuka perbatasan, namun tidak dengan negara asal mereka, Kolombia yang masih memberlakukan lockdown. Hingga saat ini belum ada penerbangan internasional dari Australia menuju Kolombia.

Hidup mereka pun langsung berubah drastis. Bahkan kini mereka sudah tidak mengantongi uang. Untuk makan saja, mereka dapat dari bantuan.

"Kami berada di sini untuk liburan senang-senang, semuanya telah direncanakan. Tetapi, sekarang ini situasinya membuat cemas," kata Sonia seperti dikutip ABC.

Sekarang, harga tiket pesawat menuju ibu kota Kolombia, Bogota sudah sangat mahal. Bahkan harganya mencapai 4.500 dolar AS atau sekitar Rp66 juta per orang.

"Itu sangat mahal.... Lebih baik kami menunggu karena jika Anda mengubah uang USD 4.000 ke peso itu akan menjadi seperti 12 juta peso," kata Camila.

"Kami datang ke sini untuk bersenang-senang dan sekarang kami justru membutuhkan bantuan. Sangat aneh bagi kami," dia menambahkan.

Kini, mereka bergabung dengan Komunitas Kolombia di Sydney. Mereka bekerja sama dengan badan amal setempat seperti Organisasi Pusat Komunitas Jalan Addison (ARCCO) di Marrickville.

"Pada saat seperti ini, dengan krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kami tidak membedakan antara warga negara atau bukan warga negara, mereka sama-sama membutuhkan," kata kepala eksekutif ARCCO Rosanna Barbero.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X