Unik! Pasar Ini Enggak Terima Uang Rupiah tapi Pakai Batok Kelapa

- Jumat, 10 Desember 2021 | 14:00 WIB
Pasar Tiban Duit Batok di Kab. Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)
Pasar Tiban Duit Batok di Kab. Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Jika berkunjung ke Boyolali, Jawa Tengah sempatkanlah mengunjungi Desa Wisata Samiran. Salah satu desa yang berada di Ke. Selo yang lokasinya berada di antara kaki Gunung Merapi dan Merbabu.

Desa Samiran ini mempunyai keunikan dan keindahan alam yang enggak perlu diragukan lagi. Salah satu keunikan yang ada di sana yaitu keberadaan Pasar Tiban Duit Batok.

-
Pasar Tiban Duit Batok, Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Namanya saja Pasar Tiban Duit Batok, artinya pasarnya hanya dibuka pada saat-saat tertentu saja. Kebanyakan barang yang dijual di pasar ini berupa oleh-oleh khas desa tersebut seperti cemilan dari daun bawang, stik daun adas, soto ayam, nasi tumpang, es dawet, kripik brokoli, hingga jadah bakar.

-
Pasar Tiban Duit Batok, Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Karena di pasar ini menggunakan uang dari batok kelapa, maka sebelum membeli wajib menukarkan uang pecahan Rupiah ke uang koin batok kelapa yang sudah disiapkan oleh koordinator pasar. Satu koin batok kelapa senilai Rp2.500, para penjual juga bebas memberikan harga. 

-
Pasar Tiban Duit Batok, Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Uniknya lagi para pedagang harus memakai baju Jawa seperti lurik. Di masa pandemi Covid-19, para pedagang di Pasar Tiban ini juga dibatasi hanya 50 orang saja.

-
Pasar Tiban Duit Batok, Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Menurut Koordinator Pasar Tiban Duit Batok Desa Samiran, Sartono (43), pasar ini adalah salah satu inovasi dari desa wisata tersebut. 

“Ini adalah inovasi dari desa wisata yang terbaru kurang lebih tahun 2016 kita sudah membuka Pasar Tiban Duit Batok ini. Jadi pasar ini tidak dibuka setiap hari. Namun kita buka saat ada tamu berkunjung ke Desa Samiran,” kata Sartono. 

-
Pasar Tiban Duit Batok, Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Jika ada wisatawan yang datang secara rombongan, pasar dibuka mulai pukul 05.00-20.00 WIB. Perputaran uang di pasar ini bisa mencapai Rp7 juta. Salah satu pengunjung asal Solo, Izna (23) merespon positif keberadaan pasar ini. 

“Namanya Tiban ya kayak tiba tiba gitu, perasaan saya seneng sih ya karena kan kebetulan saya di sini sedang kuliah kerja nyata (KKN) ya. Menurut saya bagus ya bisa memberdayakan UMKM di Desa Samiran ini,” ungkap Izna, mahasiswi dari Universitas Sebelas Maret tersebut.

-
Pasar Tiban Duit Batok, Boyolali. (Eksani/IDZ Creator Community)

Nah, bagi para pengunjung yang hendak berwisata ke Boyolali, sempatkan datang ke Desa Samiran, Kecamatan Selo yang berjarak sekitar 25 km dari pusat kota. Selain melihat pasar tiban, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. 

 

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X