Bukan rahasia lagi, kalau Sumatera Utara (Sumut) memiliki bentang alam yang cantik. Kekayaan alam itu membentang dari ujung ke ujung wilayah Sumut.
Salah satunya seperti yang berada di Kabupaten Asahan. Pesona alam di wilayah ini sangat beragam dan memukau. Sehingga siapapun yang gemar traveling, pasti setuju kalau Asahan menjadi destinasi terbaik.
Baca juga: Hore! Thailand Bakal Longgarkan Aturan Masuk Turis Asing, Kebijakan Masker Dicabut
Nah baru-baru ini viral penampakan sungai yang disebut menjadi pertemuan iblis dan malaikat. Sungai unik itu berada di Kabupaten Asahan, tepatnya di bawah jembatan jalan lintas Asahan-Porsea.
Sungai itu viral setelah penampakannya diunggah oleh salah satu vlogger makanan dan jalan-jalan asal Sumut, Jeje Zhuang.
Dalam video yang dibagikan, Ce Jeje, begitu sapaan akrabnya, dia mengaku takjub dengan keunikan air di sungai tersebut. Pasalnya air sungainya berwarna jernih dan hitam pekat bak sifat malaikat dan iblis yang berlawanan.
“Aku menyebutnya sungai pertemuan iblis dan malaikat. Ada di Sumut,” tulisnya dalam video yang dilihat Indozone, Senin (20/6/2022).
Dalam video itu tampak kedua bagian air itu terpisah. Meski berada di dalam sungai dan dengan arus yang sama, keduanya benar-benar tak menyatu.
Semakin istimewa, di ujung sungai terdapat pula air terjun yang dikenal dengan nama Air Terjun Bidadari Setan. Air terjun itu sangat cantik dengan berbagai tingkatan dan di kelilingi tebing-tebing tinggi.
Hal itulah yang membuat namanya air terjun bidadari. Pasalnya dua tebing tinggi di air terjun tersebut seolah-olah pemandian para bidadari.
Namun di ujung air terjun terdapat kolam yang langsung terhubung dengan Sungai Asahan yang berwarna hitam dan arusnya berputar sehingga terlihat seperti kolam setan.
Bagaimana kamu tertarik menikmati keindahan dan keunikan destinasi wisata ini?
Artikel Menarik Lainnya
- Bule Penghina Polisi Bali Ternyata Ratu Kecantikan, Sudah Minta Maaf Tetap Banjir Hujatan
- Gak Kapok! Lagi-Lagi Bule di Bali Berulah, Kali Ini Ngatain Polisi Korup
- UAS Kena 'Not To Land Notice' hingga Tak Bisa Kunjungi Singapura, Sama dengan Deportasi?