Mempertahankan bisnis di tengah pandemi virus corona (Covid-19) memang bukan hal yang mudah, terlebih lagi bagi para pelaku usaha yang masih meraba-raba kemana haluan bisnisnya. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya mewadahi aspirasi ini melalui acara bertajuk 'Indonesia Sellers Meeting secara virtual'.
Acara ini bertujuan untuk membuka peluang bisnis dan meraih informasi tentang situasi dan kondisi yang tengah terjadi pada masyarakat saat ini. Tak hanya itu, peserta juga bisa melihat strategi untuk bertahan di tengah pandemi dan mempersiapkan perubahan sosial budaya dalam masyarakat jelang new normal.
Indonesia Sellers Meeting akan berlangsung selama tiga hari tepatnya 14-16 Juli 2020 pukul 10.00-11.00 WIB dengan melibatkan sejumlah pasar bisnis seperti India, Malaysia, Singapura, Thailand, Indochina, Korea Selatan, Hong Kong, Timur Tengah, Prancis, Jerman, Jepang, Taiwan, Rusia, Belanda dan Inggris.
"Diadakannya acara ini diharapkan bisa membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi untuk mengetahui kondisi masyarakat dan menjalin komunikasi dengan negara lain sebagai sesama pelaku di industri ini sehingga bisa melancarkan rencana-rencana selanjutnya yang bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata saat new normal," tulis Kemenparekraf dalam siaran pers yang diterima Indozone, Senin (13/7/2020).
Sejumlah pakar akan memaparkan materi-materi yang mampu mengubah serta meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diantaranya Nia Niscaya selaku Deputi Pariwisata Regional Kemenparekraf, Desra Percaya yang merupakan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri serta Vinsensius Jemadu, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1.
Dengan begitu, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif jadi bisa lebih memahami tindakan atau ide apa yang bisa diterapkan pada era new normal yang segera diterapkan.
