Jelang Perayaan Nyepi, Pemuda Suku Tengger Bromo Membuat Ogoh-ogoh

- Rabu, 2 Maret 2022 | 13:29 WIB
Pemuda Suku Tengger membuat ogoh-ogoh jelang Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)
Pemuda Suku Tengger membuat ogoh-ogoh jelang Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)

Jelang Hari Raya Nyepi 1944 Saka yang jatuh pada Kamis (3/3/2/2022), sejumlah pemuda Suku Tengger Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur membuat ogoh-ogoh. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, patung raksasa buatan pemuda suku tengger ini hanya ada dua karena masih dalam tahap PPKM.

-
Pemuda Suku Tengger membuat ogoh-ogoh jelang Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)

Ogoh-ogoh dibuat warga Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dengan bahan gabus atau styrofoam. Selain membuatnya menjadi bentuk yang menyeramkan, para pemuda Suku Tengger Gunung Bromo ini juga mengecat ogoh-ogoh ini hingga terlihat lebih menarik. Bahkan, setiap ogoh-ogoh memiliki nama yang disesuaikan dengan ajaran Hindu Dharma.

-
Ogoh-ogoh untuk perayaan Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)

Ya, ogoh-ogoh merupakan penjelmaan dari raksasa jahat atau butakala yang menguasai alam raya beserta isinya. Dalam setiap perayaan Hari Raya Nyepi, ogoh-ogoh menjadi bagian penting karena akan dibakar atau pengerupukan sebelum umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian.

“Ogoh-ogoh ini dibuat selama sepuluh hari. Mulai pemotongan gabus, hingga pengecatan. Semuanya dikerjakan Pemuda Suku Tengger Gunung Bromo. Jumlahnya sekitar sepuluh orang,” kata Fungki, salah satu pemuda Suku Tengger kepada Tim IDZ Creators. 

-
Pemuda Suku Tengger membuat ogoh-ogoh jelang Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)

Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo sendiri berada di sisi Timur laut Gunung Bromo. Desa ini berbatasan langsung dengan lautan pasir Gunung Bromo, dan hampir sebagian besar penduduknya menganut agama Hindu.

-
Pemuda Suku Tengger membuat ogoh-ogoh jelang Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)

Sesuai dengan nama yang tertera di ogoh-ogoh, para pemuda Suku Tengger ini berharap segala bentuk angkara murka segera sirna ketika ogoh-ogoh ini dibakar menjelang Catur Brata Penyepian nanti.

“Harapannya, meski tidak seramai tahun-tahun sebelumnya, namun melalui Hari Raya Nyepi ini, kami umat Hindu bisa melakukan Catur Brata Penyepian hingga mampu membersihkan diri dari segala hal yang bersifat buruk,” kata Bayu Yadawa, salah satu pemuda suku Tengger.  

-
Pemuda Suku Tengger membuat ogoh-ogoh jelang Nyepi. (Puji Anugerah/IDZ Creators)

Sayangnya, jumlah ogoh-ogoh tahun ini sangat berkurang jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Demi mematuhi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, jumlah ogoh-ogoh karya pemuda suku tengger di Desa Wonokerso saat ini hanya dua saja.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

-
IDZ Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X