Sungai di Thailand Jadi Tercemar usai Rayakan Festival Loy Krathong

- Selasa, 23 November 2021 | 10:15 WIB
Festival Loy Krathong. (photo/Dok. Wikipedia)
Festival Loy Krathong. (photo/Dok. Wikipedia)

Beberapa waktu lalu, Thailand dilaporkan telah merayakan festival Loy Krathong, dengan tujuan untuk menghormati dewi air. Warga Thailand pun berbondong-bondong mengikuti perayaan itu pada 19 November 2021 malam dengan melepaskan perahu dihiasi bunga dan lilin. 

Hanya saja, perayaan itu malah mencemari lingkungan sekitar. Di mana, perahu-perahu kecil itu menyumbat aliran air. Beberapa jam kemudian, pekerja mengarungi sungai untuk kumpulkan persembahan karena dinilai berbahaya secara ekologis. 

Di sisi lain, seorang ahli biologi kelautan Thailand yaitu Thon Thamrongnawasawat mengatakan bahwa orang-orang harus berhenti menggunakan bahan berbahaya seperti styrofoam untuk perayaan itu. Ini dikarenakan bahan tersebut dapat menyebabkan kerusakan paling besar untuk kehidupan akuatik dan dapat mencemari kualitas air. 

Mengutip Associated Press, aktivis dilaporkan telah mencatat adanya perubahan perilaku orang selama beberapa dekade. Di mana, mereka menemukan adanya kesadaran akan kerusakan yang disebabkan dari perayaan krathong. Melihat hal itu, Direktur Greenpeace Thailand yaitu Tara Buakamsri memberikan komentarnya. 

"Kita perlu merevolusi praktik tersebut, memungkinkan ekosistem saluran air dipulihkan," ungkapnya dalam sebuah pernyataan. 

"Kita tidak boleh melepaskan krathong jenis apapun, karena meskipun terbuat dari bahan alami, jumlahnya melebihi apa yang dapat ditangani oleh sungai secara alami," jelasnya. 

"Kita tidak boleh melepaskan krathong jenis apapun, karena meskipun terbuat dari bahan alami, jumlahnya melebihi apa yang dapat ditangani oleh sungai secara alami," lanjutnya. 

Sekadar informasi, Festival Loy Krathong biasanya digelar pada malam bulan purnama di bulan ke-12. Secara tradisionalnya, festival ini akan menandai akhir dari musim hujan. Namun, pergelaran ini tidak hanya dilakukan sebagai ajang penghormatan ke dewi, tapi secara simbolis dapat membuang kemalangan dan memulai kehidupan yang baru. 

Kejadian ini bukan pertama untuk Thailand. Sebelumnya, kejadian ini dialami oleh India. Di mana, perayaan dari Dewa Matahari Chhath Puja membuat Sungai Yamuna di India tercemar dengan lapisan busa yang beracun dan memicu aroma pesing. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X