Seorang pria di Inggris harus bersusah payah berurusan dengan pihak imigrasi negaranya saat ingin membuat paspor. Dia berulang kali ditolak tak diizinkan membuat paspor karena namanya yang dinilai terlalu kasar dan vulgar.
Pria itu adalah Kenny Fu-Kennard. Jika namanya dieja dalam bahasa Inggris, tentu kamu sudah mengerti apa yang dimaksud dengan petugas imigrasi itu.
Sebenarnya, itu bukanlah nama Kenny dari lahir. Sebelumnya, dia memiliki nama Kenny Kennard, namun beberapa tahun lalu dia mengubahnya menjadi Kenny Fu-Kennard.
Dia memutuskan mengganti nama karena menurutnya nama lahirnya itu terlalu membosankan dan dia mencoba mengganti dengan nama yang lebih lucu dan berbeda dari orang lain.
Bahkan untuk urusan gonta-ganti nama, Kenny sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Dari lahir dia bernama Kenny Kennard, lalu diubah menjadi Coco Kennard, dan terakhirnya nama yang dipakainya sekarang.
Sayangnya, nama yang terakhir kali dirubahnya justru menjadi boomerang terhadap diri sendiri. Dia berulang kali ditolak oleh otoritas Imigrasi untuk tidak diizinkan membuat paspor.
Sementara itu, dari aturan Imigrasi Inggris ada poin yang mengatakan bahwa nama pemohon paspor yang berpotensi menyebabkan kemarahan dan pelanggaran tidak dibenarkan untuk membuat paspor.
"Menurut pedoman resmi Home Office, pemohon paspor tidak boleh memiliki nama yang menyebabkan kemarahan dan pelanggaran. Termasuk, penggunaan kata-kata makian, eksplisit seksualitas, konotasi agama yang tidak pantas, vulgar, menyinggung, memanfaatkan nama orang lain dan nama yang dapat menimbulkan kekhawatiran publik," demikian aturan yang tertulis dalam laman resmi Imigrasi Inggris.
Mau tidak mau, Kenny harus mematuhi aturan yang ada. Jika tetap ingin mendapatkan paspor, maka dia harus bersiap dengan risiko birokrasi yang terlalu panjang dan rumit.
Kini nasibnya bak seorang tahanan negara yang tidak bisa pergi ke luar negeri dan mengunjungi destinasi-destinasi menarik lainnya.
Duh, sayang banget ya?
