Ini Asal Usul Nama Kota Batu, Ternyata Gak Ada Hubungannya dengan Bebatuan

- Selasa, 24 Mei 2022 | 15:51 WIB
Kota Batu dijuluki 'Swiss Kecil' (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)
Kota Batu dijuluki 'Swiss Kecil' (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Berada di daerah pegunungan dan memiliki keindahan alam yang luar biasa, membuat kota kecil berpenduduk 223.356 per Januari 2022 ini mendapat julukan ‘de Kleine Switzerland’ atau Swiss Kecil. Ada juga yang menjuluki kota ini Swiss van Java atau Swiss di Pulau Jawa.

Inilah Kota Batu, kota dengan luas 199,09 km² dengan ketinggian 700-1.700 mdpl. Berjarak sekitar 15 kilometer di sebelah barat laut Kota Malang, letak Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan antara Kota Malang dengan Kabupaten Kediri dan Jombang.

-
Wilayah Kota Batu berada di ketinggian (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Menyandang nama yang terdengar cukup unik yakni ‘Batu’, membuat tak sedikit orang bertanya-tanya. Apakah di wilayah kota yang terdiri dari 5 kelurahan dan 19 desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Batu, Bumiaji, dan Junrejo ini dipenuhi banyak bebatuan?

Nah, ternyata ada beberapa versi sejarah yang beredar di masyarakat terkait asal-usul nama ‘Batu’ tersebut. Namun sejarah nama Kota Batu yang paling tersohor menyebutkan, nama itu diambil dari nama seorang ulama yang merupakan pengikut setia Pangeran Diponegoro.

-
Salah satu ikon Kota Batu (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Ulama tersebut bernama Abu Ghonaim alias Kyai Gubug Angin alias Mbah Wastu. Konon, masyarakat menganggap penyebutan nama Mbah Wastu terlalu panjang, sehingga masyarakat  menyingkatnya menjadi ‘Mbah Tu’ saja.

Dari situlah nama ‘Batu’ berawal. Yaitu dari Mbah Tu, lalu menjadi Mbatu atau Batu. Ulama asal Jawa Tengah ini juga diyakini sebagai orang yang melakukan bedah kerawang atau babat alas, membuka area hutan di lereng Gunung Panderman menjadi sebuah permukiman baru.

-
Nama 'Batu' berasal dari sosok ulama pengikut Pangeran Diponegoro (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Dalam kisahnya, Mbah Tu melarikan diri ke lereng Gunung Panderman untuk menghindari kejaran tentara Belanda, setelah sebelumnya Pangeran Diponegoro (Raden Mas Ontowiryo) ditangkap oleh Belanda secara licik dengan berpura-pura mengajaknya berunding.

Selama di tempat pelariannya yakni lereng Gunung Panderman, Mbah Tu dikenal suka membagikan ilmu agama yang didapatkan selama menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Sehingga kemudian banyak orang yang datang untuk menimba ilmu agama darinya.

-
Kota Batu berudara sejuk dan jadi tempat wisata (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Berawal dari sebuah kampung kecil, lama-kelamaan jadi permukiman besar karena semakin banyak masyarakat yang datang dari berbagai daerah dan hidup berkelompok di sekitar lereng Gunung Panderman. Kawasan permukiman itulah yang kini menjadi Kota Batu.

-
Sering jadi tempat healing karena udaranya yang sejuk (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Untuk menghargai serta mengenang jasa besar Abu Ghonaim alias Kyai Gubug Angin alias Mbah Wastu, makamnya hingga kini terus dirawat oleh warga Kota Batu. Lokasinya ada di Jalan Masjid, Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X