COVID-19 dilaporkan kembali menyerang satwa. Kali ini, virus itu menyerang macan tutul di Kebun Binatang San Diego, Amerika Serikat yang menjadi korbannya. Mengutip Associated Press, macan tutul yang terinfeksi COVID-19 itu bernama Ramli. Satwa berusia 9 tahun itu dilaporkan mengalami batuk dan hidung yang mengeluarkan ingus.
Melihat gejala yang dialami macan tutul jantan ini, pihak kebun binatang pun melakukan 2 tes terpisah guna mengetahui apakah Ramli terinfeksi dengan COVID-19. Dari tes itu diketahui bahwa Ramli positif COVID-19. Di sisi lain, Ramli tidak menunjukkan gejala lain usai tes dilakukan. Hanya saja karena dia berbagi kandang dengan macan tutul salju betina dan dua macan tutul Amur.
Akhirnya, macan tutul lainnya dikarantina dengan kandang yang tertutup. Sementara itu, untuk saat ini belum diketahui adanya penyebab terinfeksinya Ramli terhadap COVID-19. Ramli sendiri dilaporkan belum divaksin seperti satwa lain di Kebun Binatang San Diego.
Sebelumnya pada Januari, sekelompok gorila di kebun binatang ini juga tertular COVID-19. Dimana, gorila itu tertular penjaga yang tidak menunjukkan adanya gejala. Untungnya, gorila itu berhasil sembuh. Ia kemudian menjadi spesies kera pertama yang terinfeksi COVID-19.
Kasus itu pada akhirnya mendorong kebun binatang melakukan vaksinasi eksperimental COVID-19 untuk hewan di pemakaian darurat. Dimana vaksin Zoetis, perusahaan kesehatan hewan yang pernah menjadi bagian Pfizer, diberikan kepada spesies yang paling berisiko terpapar COVID-19, termasuk di beberapa primata dan kucing raksasa.
Hingga sekarang, pihak kebun binatang berkata tidak adanya kewajiban vaksin untuk para staff. Tetapi, para pegawai yang belum divaksinasi diwajibkan untuk memakai masker sepanjang waktu.
