Islam pernah menorehkan sejarah panjang dan masa keemasan di Spanyol bahkan Eropa. Salah satu kota yang jadi saksi kejayaan Islam adalah Cordoba. Kota ini terletak di Semenanjung Iberia, yang di awal sejarah mencakup wilayah Spanyol Selatan, Portugal dan selatan Prancis.
Umat Muslim menguasai Semenanjung Iberia tahun 711. Pada tahun 756, Abd al-Rahman, keturunan Bani Umayyah, mulai mendirikan pusat pemerintahan di Cordoba. Cordoba menjadi Ibu Kota Dinasti Umayyah selama 275 tahun!
Di bawah kekuasaan Muslim, Cordoba menjadi kota metropolis termakmur di benua Eropa. Engga terhitung, berapa ratus masjid, istana, bangunan megah, perpustakaan, sekolah, rumah sakit, dan monumen dibangun di kota ini.
Bahkan yang bisa menandingi kemegahan Cordoba adalah Konstantinopel (sekarang Istanbul), Damaskus, dan Baghdad. Dinasti Muslim menjadikan Cordoba pusat intelektual dan budaya dunia.
Kota ini punya universitas abad pertengahan paling awal di Eropa. Cendekiawan dan ilmuwan membuat penemuan baru dalam matematika, astronomi, kedokteran, bedah, hingga geografi. Bahkan orang-orang dari seluruh Eropa datang ke Cordoba untuk berobat.
Di saat seluruh Eropa mengalami masa kegelapan, Cordoba justru bermandikan cahaya. Lampu-lampu menerangi rumah dan kota, sehingga dijuluki ‘Kota 1000 Cahaya’. Cordoba juga punya masyarakat multikultural yang beradab dan harmonis.
Orang-orang Yahudi dan Kristen diizinkan mempraktikkan agama mereka dengan bebas, serta memelihara gereja dan sinagog. Salah satu bukti kegemilangan Dinasti Muslim di ‘Negeri Matador’ adalah Masjid Agung Cordoba.
Masjid terbesar dan terindah di Eropa Selatan ini, dibangun bertahap selama dua abad. Masjid Agung Cordoba berdiri di atas sisa-sisa Basilika Visigoth San Vicente. Masjid ini merupakan monumen paling simbolis dari arsitektur Islam dan berpengaruh besar terhadap seni Islam Barat sejak abad ke-8.
Keunikan masjid terletak pada 850 pilar yang menopang lengkungan tapal kuda, langit-langit yang menjulang tinggi, kombinasi kubah berusuk serta penggunaan batu bata yang memadukan ciri khas Romawi dan Visigoth.
Abad ke-13, saat Dinasti Muslim runtuh, Raja Ferdinand III mengubah Masjid Agung Cordoba menjadi Katedral. Altar tinggi, tempat paduan suara, kapel, dan menara lonceng dibangun di dalam masjid.
Dunia kemudian mengenal bangunan suci ini sebagai Mezquita-Catedral de Cordoba atau ‘Masjid-Katedral Cordoba’. Bangunan ini masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, tahun 1984.
Gimana, tertarik merasakan vibes kegemilangan Islam di Cordoba? Kota ini ramah untuk wisatawan Muslim, kok. Ada banyak restoran Arab dan Maroko, yang menawarkan menu Halal. Ada pula masjid kecil di area permukiman dekat Masjid-Katedral Cordoba.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
