Prancis Merumuskan Rencana Baru Pembukaan Batasan untuk Para Turis

- Selasa, 8 Juni 2021 | 14:04 WIB
Prancis. (photo/Pexels/Matt Hardy)
Prancis. (photo/Pexels/Matt Hardy)

Prancis telah menyusun strategi pembukaan kembali sebelum rencananya untuk mengurangi pembatasan perjalanan minggu ini, dengan mengandalakan sistem kode warna. 

Mulai 9 Juni mendatang, tidak akan aada pembatasan perjalanan untuk turis yang divaksinasi menuju ke Prancis dair negara "hijau", menurut Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, mencakup negara-negara Eropa lainnya, Australia, Israel, Jepang, Lebanon, Selandia Baru, Singapura, dan Korea Selatan. 

Turis yang tidak divaksinasi dari tujuan itu harus menylesaikan PCR COVID-19 atau tes antigen dalam waktu 72 jam dari keberangkatan mereka. 

Turis yang divaksinasi yang datang ke Prancis dari negara "oranye", yang mencakup turis dari Amerika Serikat hingga Indonesia, harus mendapatkan tes PCR dalam waktu 72 jam dari perjalanan mereka atau tes antigen dalam waktu 48 jam dari perjalanan mereka. 

Turis yang tidak divaksinasi dalam kategori ini hanya dapat pergi ke Prancis "dengan alasan mendesak" dan akan tunduk pada protokol  pengujian yang sama. Turis yang tidak divaksinasi juga dapat diuji pada saat kedatangan dan harus mengasingkan diri selama 7 hari lamanya. 

Selain itu, Prancis juga membuat daftar negara "merah", di mana para turis akan diminta untuk mempunyai alasan yang sah untuk masuk ke negaranya. Pelonggaran pembatasan perjalanan Prancis dilakukan di tengah pembukaan kembali beberapa negara Eropa lainnya, termasuk Kroasia, Italia, Yunani, dan Spanyol. Secara keseluruhannya, Eropa berencana untuk membuka kembali untuk turis yang divaksinasi pada akhir musim panas ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X