Sandiaga Uno Ingin Desa Wisata Cikakak seperti Sangeh Monkey Forest

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 13:24 WIB
Menaprekraf Sandiaga Uno kunjungi Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). (Dok. Kemenparekraf)
Menaprekraf Sandiaga Uno kunjungi Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). (Dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (13/10/2021).

Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga mengatakan ingin Desa Wisata Cikakak yang memiliki kemiripan dengan Desa Sangeh Monkey Forest, Bali mampu naik kelas bahkan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).

"Keberpihakan kita dengan program andalan desa wisata untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan transformasi Desa Wisata Cikakak menjadi destinasi berkelas nasional, internasional, mungkin juga destinasi berkelas dunia," kata Sandiaga Uno dalam keterangan yang diterima Indozone, Kamis (14/10/2021).

-
Menaprekraf Sandiaga Uno kunjungi Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). (Dok. Kemenparekraf)

Desa Cikakak sendiri memang terkenal dengan ribuan habitat kera ekor panjang yang hidup berdampingan dengan warga di area hutan di sekitar pemukiman warga. Uniknya, di sana juga terdapat ritual Rewanda Bojana (pemanggilan kera) di mana para kera itu turun untuk mengambil sajian yang ada di Gunungan Buah.

Desa Wisata Cikakak kental dengan adat istiadat dan kebudayaan hingga peninggalan sejarah religi yaitu Masjid Saka Tunggal yang konon dibangun pada tahun 1288. Desa ini diharapkan mampu menjadi daya tarik sendiri untuk mendatangkan wisatawan, baik Nusantara ataupun mancanegara.

"Ini tentu akan kita riset lagi kalau betul (dibangun) 1288, ini berarti lebih tua dari Masjid Demak. Ini berarti juga menjadi destinasi wisata religi," kata Menparekraf.

-
Seekor monyet di Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). (Dok. Kemenparekraf)

Menparekraf Sandiaga juga mengakui para pelaku wisata dalam dua tahun terakhir tidak merasakan kunjungan wisatawan akibat adanya pandemi Covid-19.

Terkait batik, dia mengharapkan motif batik "Ngapak Cikakak" bisa jauh lebih dikenal serta menjadi suvenir untuk membuka lapangan usaha dan lapangan kerja bagi ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) maupun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengharapkan Desa Wisata Cikakak yang masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik di Indonesia bisa menjadi juara dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

BACA JUGA: Ke Desa Wisata Karanganyar, Sandiaga Uno Jajal Atraksi Seru

"Desa Cikakak harus nomor satu. Kalau tidak nomor satu, bukanlah Cikakak," katanya.

Kepala Desa Cikakak Akim mengatakan pihaknya sudah cukup lama mempersiapkan Desa Wisata Cikakak untuk mengikuti ADWI 2021. Menurutnya, beberapa hal yang dipersiapkan terutama berkaitan dengan CHSE (Cleanliness, Health , Safety, and Environment Sustainability).

"Alhamdulillah sejak penjaringan pertama, dari 1.831 desa menjadi 300 desa, terus menjadi 100 desa, kemudian menjadi 50 besar dan Cikakak termasuk di dalamnya," ujarnya.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X