FOTO: Museum dari Botol Plastik di Kabupaten Gresik

- Senin, 4 Oktober 2021 | 11:13 WIB
REUTERS/Prasto Wardoyo
REUTERS/Prasto Wardoyo

Para pemerhati lingkungan di Indonesia yang ingin menyampaikan pesar tentang memburuknya krisis plastik laut di dunia telah menciptakan museum yang seluruhnya terbuat dari plastik, untuk meyakinkan orang-orang untuk memikirkan kembali kebiasaan mereka dan menolak tas dan botol sekali pakai.

Dilansir dari Reuters, museum tersebut didirikan dari lebih dari 10.000 sampah plastik yang terdiri dari botol, tas, sachet, dan sedotan yang semuanya dikumpulkan dari sungai dan pantai yang tercemar.

Bagian tengah museum dibuat sebuah patung yang disebut "Dewi Sri," yang merupakan dewi kemakmuran. Rok panjangnya terbuat dari sachet barang-barang rumah tanggal sekali pakai.

"Kami ingin menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk menghentikan penggunaan plastik sekali pakai," kata pendiri museum Prigi Arisandi.

"Plastik ini sangat sulit didaut ulang... Mulai hari ini, kita harus berhenti mengonsumsi plastik sekali pakai karena akan mencemari laut kita, yang juga merupakan sumber makanan kita."

Masalah plastik sangat akut di Indonesia, negara kepulauan yang menempati urutan kedua setelah China untuk volume plastik yang berakhir di laut.

Bersama dengan Filipina dan Vietnam, keempat negara tersebut bertanggung jawab atas lebih dari separuh plastik di lautan dan upaya Indonesia untuk mengatur penggunaan kemasan plastik membuahkan hasil yang beragam.

Pameran ini telah menerima lebih dari 400 pengunjung sejak dibuka awal bula lalu.

Ahmad Zainuri, seorang mahasiswa, mengaku telah membuka mata akan besarnya masalah tersebut.

"Saya akan beralih ke tas jinjing dan ketika saya membeli minuman, saya akan menggunakan tumbler," katanya.

Museum tersebut telah menjadi spot populer untuk selfie yang dibagikan secara luas di media sosial, di mana pengunjung berpose dengan latar belakang ribuan botol air yang digantung.

"Saya harus membeli barang-barang yang dapat digunakan kembali seperti botol minum daripada membeli botol plastik," kata mahasiswa Ayu Chandra Wulan. "Melihat banyaknya sampah yang ada di sini, saya merasa sedih."

-
REUTERS/Prasto Wardoyo
-
REUTERS/Prasto Wardoyo
-
REUTERS/Prasto Wardoyo
-
REUTERS/Prasto Wardoyo
-
REUTERS/Prasto Wardoyo

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X