Diego, kura-kura darat yang sudah berusia seabad ini akhirnya dipulangkan ke habitat aslinya di Espanola, Kepulauan Galapagos, pada Senin (15/6) awal pekan lalu. Sebelumnya, dia diletakkan di Pulau Santa Cruz untuk dikembangbiakkan agar tidak punah.
Sejak tahun 1960, Diego dan kura-kura darat lainnya membantu proses pengembangbiakkan kura-kura darat di Fausto Llerena Tortouse Center yang terletak di Pulau Santa Cruz.
Sejauh ini, Diego telah membantu reproduksi kura-kura darat betina dan menjadi induk bagi 800 dari total 2.000 kura-kura darat yang telah lahir dari program pengembangbiakan itu.
Kini, 40 persen populasi kura-kura darat di seluruh dunia berasal dari anak Diego.
James P. Gibss, seorang profesor di bidang lingkungan dan biologi kehutanan mengatakan bahwa sebenarnya ada tiga kura-kura darat jantan yang ada saat ini. Namun, hanya Diego dan satu kura-kura darat lainnya yang mampu bereproduksi, sedangkan satu lainnya lagi belum bisa membuahi.
"Diego cukup agresif, aktif dan vokal dalam kebiasaan kawinnya dan jadi saya pikir dia telah mendapatkan sebagian besar perhatian," kata Gibbs.
Diego pensiun dari program ini pada Januari 2020 lalu dan baru dikembali ke tempat asalnya di Espanola, Galapagos pada Maret 2020.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa semua kura-kura darat yang dibawa kembali ke Espanola dari berproduksi secara normal. Sebelum dibawa ke Galapagos, semua kura-kura terlebih dahulu dikarantina untuk memastikan mereka tidak membawa benih-benih dari luar Espanola.
