Bepergian memang bukan obat mutlak depresi, tapi travelling dapat jadi opsi efektif untuk memerangi depresi.
Meski hal tersebut masih menjadi perdebatan antara dunia sains dan psikologi, tapi tak ada salahnya untuk meluangkan waktu rutin jalan-jalan.
Dengan begitu, pikiran dan hati akan terbuka melihat indahnya semesta.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 3 cara travelling membantu kamu memerangi depresi.
1. Travelling Bikin Kamu Bertemu Orang Baru
Kesepian erat kaitannya dengan depresi. Semakin kesepian, semakin besar kemungkinan tetap tertekan.
Ya, bahkan pecinta kesendirian sekalipun ada kalanya ingin keluar dari zona nyamannya.
Saat bepergian, sedikit banyaknya, kamu akan melompat ke dalam arus untuk bertemu dengan orang baru.
Mulai dari sopir taksi, staf hotel hingga wisatawan lain dan penduduk setempat.
Masing-masing memiliki cerita untuk dibagikan, mengalihkan pikiran, dan membiarkannya tenggelam dalam pengalaman orang lain.
Dengan bertemu orang baru, kamu akan merasa bahwa nyatanya tidak benar-benar sendirian di dunia yang sebegitu luasnya.
2. Travelling Bisa Jadi Terapi Alam
Studi menunjukkan depresi berhubungan dengan kedekatan manusia dengan alam.
Otak manusia dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menemukan ketenangan tak terbatas di hutan lebat, di tepi sungai, di pegunungan, atau di padang rumput yang penuh dengan bunga.
Ketika dekat dengan alam, depresi akan terbang dan terkubur di sana.
Jadi, silahkan lebih dekat dengan alam sebagai upaya untuk melawan depresi.
3. Travelling Mengajarkan Kamu Tentang Bersyukur Atas Dunia dan Seisinya
Bepergian sering kali membuat orang menyadari betapa megahnya ciptaan Tuhan berupa semesta dan seisinya.
