5 Bulan Mati Suri saat Pandemi: Kopi Kumilir Bali Kembali Dibuka, Ini Penampakannya

- Minggu, 8 November 2020 | 09:53 WIB
Suasana di Kopi Kumilir, Bali saat pandemi virus corona. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)
Suasana di Kopi Kumilir, Bali saat pandemi virus corona. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

Kopi Kumilir merupakan salah satu wisata kuliner favorit di Bali yang sempat 'mati suri' selama sekitar lima bulan akibat pandemi virus corona. Saat ini, tempat kopi itu sudah kembali dibuka dengan wajah baru terkait penerapan protokol kesehatan yang amat sangat ketat.

Sabtu (7/11/2020), Indozone kali ini melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat kopi favorit di Bali dengan nuansa alam yang sangat menarik. Lokasi itu ialah Kumilir yang terletak di Jalan Pujung Kaja, Sebatu, Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

Lokasi tempat kopi itu pun cukup sejuk dan teduh. Diawali dengan disambut oleh petugas restoran itu, pengecekan suhu tubuh hingga pengecekan pemakaian masker yang dilakukan oleh petugas disana.

Para petugas nampak mengenakan alat pelindung diri lengkap. Dari pantauan, ada dua titik lokasi tempat cuci tangan yang terletak di depan pintu gerbang disana.

Disana banyak terdapat poster-poster mengingatkan pengunjung agar melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan. Penerapan protokol kesehatan itu bersifat wajib.

Memasuki gerbang, Indozone disambut dengan pemandangan lahan padi dan ada patung garuda disana. Jalan setapak itu terlihat mulai menurun hingga ke lokasi tempat hewan luwak dipajang.

Baca Juga: Netizen Masih Cari Video Full-nya, #giselviral Terus Jadi Trending Nomor 1 di Twitter

Singkat cerita, selain adanya luwak ada pula lokasi sampel biji kopi khas Bali sebelum bisa disajikan. Pemilik Kumilir, Nyoman Diana mengatakan usaha dia sempat 'mati suri' karena terdampak pandemi virus corona.

-
Owner Kumilir Kopi Bali, Nyoman Diana. (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah)

"Kalau pengunjung sangat banyak penurunannya, sangat banyak. Lima bulan pertama hampir 100 persen karena kita sempat tutup," kata Nyoman di lokasi.

Mengenai pembatasan pengunjung, dia menyebut pihaknya tidak menerapkan hal tersebut. Itu lantaran pihaknya akhir-akhir ini juga sudah memperluas lokasi tempat kopi tersebut.

"Pengurangan kapasitas belum karena sebelumnya terjadi perluasan lokasinya, penambahan tempatnya," ungkap Nyoman.

Dari pantauan Indozone memang tampak area kopi itu sangat luas dan tidak padat. Lokasi-lokasi bangku pun terjajar sudah dalam keadaan berjarak.

Nyoman menyebut saat ini pengunjung paling banyak masyarakat domestik. Ada jam-jam atau waktu-waktu tertentu saat turis itu berkunjung.

"Kalau sekarang domestik kan wekend ramai karena dia kerja. Kalau dulu internasional kan ada siklus dan setiap harinya ada, kalau domestik setiap hari libur," kata Nyoman.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X