Masuk 75 Besar ADWI, Desa Sidowarno Dikunjungi Menparekraf Sandiaga Uno

- Jumat, 9 Juni 2023 | 13:34 WIB
Sandiaga Uno mengunjungi Desa Sidowarno, Klaten. (Z Creators/Edelweish Ratushima)
Sandiaga Uno mengunjungi Desa Sidowarno, Klaten. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Desa Sidowarno masuk 75 besar penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf.  Untuk menilai secara langsung, Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi langsung desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah ini, pada Minggu, 4 Juni 2023 lalu.

Dengan begitu, Klaten mempunyai dua desa yang pernah masuk nominasi ADWI. Selain Sidowarno, ada Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Desa Bugisan berada di ujung barat perbatasan dengan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedang Desa Sidowarno perbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo.

Desa Sidowarno bernuansa seni budaya yang merupakan kampung wayang, sedang Desa Bugisan bernuansa keeksotisan Candi Plaosan. Desa Bugisan ini masuk 50 besar ADWI pada tahun 2022.

-
Sandiaga Uno mengunjungi Desa Sidowarno, Klaten. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Begitu tiba di Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Sandiaga Uno langsung disambut ratusan warga terutama emak-emak yang ingin berswafoto. Dengan ramah Mas Menteri menerima ajakan tersebut. Sehingga setiap lima langkah, pasti ada yang mencegat minta swafoto.

Oleh panitia, Sandiaga Uno diarahkan menuju ke lapangan jemparingan (memanah). Di sini, Sandiaga Uno mencoba memanah sasaran sebanyak tiga kali, namun selalu meleset. Padahal ratusan warga sudah bersorak-sorai mendukungnya, agar bisa tepat sasaran. Namun apa boleh buat, memanah tradisional atau jemparingan ini butuh konsentrasi yang tinggi.

-
Sandiaga Uno mengunjungi Desa Sidowarno, Klaten. (Z Creators/Edelweish Ratushima)

Dari jemparingan, dilanjutkan melihat dari dekat proses pembuatan wayang, yang bahan bakunya kulit kerbau. Di tempat ini, banyak perajin yang ikut serta, mempraktekkan cara membuat wayang. Dari generasi tua sampai generasi Z, sebagai penerus.

Pada kesempatan ini, Sandiaga ikut praktek langsung menatah atau membuat wayang, dengan cara melubangi kulit kerbau dengan tatah kecil (semacam paku). 

Untuk membuat satu wayang, menurut panitia, bagi yang sudah mahir hanya butuh waktu satu minggu. Namun bagi yang sedang belajar, bisa menghabiskan waktu tiga tahun, seloroh panitia.

Perjalanan dilanjutkan ke joglo omah wayang, dimana Bupati Klaten Sri Mulyani, Sekda Propinsi Jawa Tengah Sumarno, dan jajaran Forkompimda Klaten, dan panitia lain, menyambutnya dengan berbagai paparan sejarah singkat Desa Sidowarno.

Dalam pembuatan wayang, Desa Sidowarno sudah berlangsung sejak nenek moyang dahulu. Ini usaha turun temurun, yang tetap lestari sampai sekarang. Di desa ini, menurut Kades Sidowarno, Joko Sumarno, masih ada 36 perajin wayang. Bahkan ada juga regenerasi, agar ada yang melanjutkan usaha ini.

Tidak hanya pembuatan wayang saja, masyarakat Desa Sidowarno juga ada yang memproduksi baju pengantin berpayet. Bahkan, setiap mengadakan pernikahan, keluarga Jokowi selalu memesan baju pengantin berpayet dari perajin warga sini.

Ada juga yang memproduksi selop pengantin, cenduk mentul untuk hiasan rambut pengantin, tusuk konde, bros, souvenir wayang, kaligrafi dari kulit kambing, dan lain-lain.

"Tidak hanya dalam negeri saja pasarnya, namun negara Malaysia banyak yang memesan baju pengantin, wayang, dan lain-lain dari sini. Untuk kaligrafi kulit kambing, sudah dieksport sampai ke Timur Tengah, Amerika, Belanda, dan lain-lain," kata Kades Joko Sumarno.

Di hadapan tamu undangan dan ratusan warga yang setia menunggu di sekitar Joglo Omah Wayang, Sandiaga Uno mengakui antusiasme warga menyambut dirinya dan juga tamu-tamu lain, sangat luar biasa. 

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X