Mendengar nama Pasar Tanah Abang pasti sudah enggak asing lagi. Pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ini enggak pernah sepi pengunjung apalagi menjelang Lebaran. Tapi enggak banyak yang tahu jika pasar ini punya sederet fakta-fakta unik.
1. Merupakan Salah Satu Pasar Tertua di Indonesia
Pasar Tanah Abang dibangun oleh Yustinus Vinck pada 1735. Di masa kolonial Belanda, pasar ini bernama Pasar Sabtu karena hanya buka pada hari Sabtu. Awalnya, pasar ini hanya menjual berbagai tekstil dan barang kelontong. Lalu meningkat dengan menjual berbagai hasil pertanian dan ternak.
Selain membangun pasar Tanah Abang, Vinck juga membangun Pasar Senen di tahun yang sama dengan sederhana hanya beratap rumbia dan berdinding gedek atau anyaman bambu.
2. Berbagai Versi Asal-usul Kata Tanah Abang
Beberapa versi menyebutkan nama Tanah Abang berasal dari kata Nabang. Nabang sendiri merupakan sejenis pohon palem yang tumbuh di atas bukit daerah tersebut. Di masa pemerintahan Belanda, tempat ini bernama De Nabang. Akhirnya, diplesetkan penduduk sekitarnya menjadi Tenabang.
Namun, ada versi lain menyebutkan Tanah Abang berasal dari pasukan Mataram yang datang tahun 1628 ke daerah ini dan melihat kawasan ini banyak tanah merah lalu menyebutnya Tanah Abang atau Tanah Merah dalam bahasa Jawa.
3. Pernah Jadi Pasar Kambing
Siapa sangka sebelum menjadi pusat perdagangan besar. Tanah Abang pernah menjadi pasar kambing dari tahun 1800-an sampai tahun 1950an.
Keberadaan Tanah Abang yang dekat dengan Kali Krukut memudahkan para pedagang membawa ternaknya menggunakan perahu melewati kanal Krukut. Selain itu bukit di Tanah Abang juga menjadi tempat mengembalakan ternaknya.
4. Saksi Bisu Kekejaman Belanda
Banyaknya pedagang Tionghoa yang ikut berdagang di Tanah Abang enggak luput menjadi korban kejadian tragis Geger Pacinan yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal VOC Adriaan Valckenier di tahun 1740.
Banyak korban warga Tionghoa yang menjadi bulan-bulanan serangan pasukan VOC yang menggunakan meriam. Tahun 1801 pasar ini baru dibangun kembali dan sampai akhir abad ke 19 pasar ini belum memiliki bangunan yang permanen.
5. Dulunya Kebun Sayur dan Buah
Kapitan Cina bernama Phoa Beng Gam atas izin VOC pada tahun 1648 membuka lahan di Tanah Abang untuk dijadikan kebun tebu dengan pabrik gulanya. Tanah Abang dahulunya memang identik dengan berbagai kebun yang nama jalannya dipakai sampai sekarang. Mulai kebun kacang, jahe, melati, nanas, sirih, dan berbagai sayur-mayur.
6. Menjadi Pasar Tekstil Terbesar di Asia Tenggara