Begini Wujud Rumah Tertua di Solo, Umurnya 280 Tahun Masih Terjaga Keasliannya

- Jumat, 5 Agustus 2022 | 19:06 WIB
Rumah tertua di Solo. (Eko Haryanto/Z Creators)
Rumah tertua di Solo. (Eko Haryanto/Z Creators)

Sebuah rumah yang berada di kawasan Kampung Batik Laweyan disebut-sebut sebagai rumah tertua di Kota Solo. Hal tersebut terlihat dari sebuah prasasti kayu yang terdapat ukiran bergambar tokoh Petruk naik bulan sabit. 

Pada ukiran tersebut juga terdapat tulisan Jawa yang dibaca sebagai angka 1740-an dapat diartikan sebagai tahun berdirinya rumah tua tersebut. Rumah itu awalnya milik Martodinomo kemudian diwariskan ke Kristinawati (50) bersama keluarganya. 

-
Rumah tertua di Solo. (Eko Haryanto/Z Creators)

Jika dilihat dari luar, seluruh dinding kayu dari rumah yang beralamat di Sayangan Wetan, Laweyan, Solo ini sudah di cat putih untuk mencegah keropos. Namun di bagian warnanya masih asli. 

Pada pintu dan jendela tak ditemukan material kaca, semua berbahan kayu tua yang sangat tebal dan berat. Bahkan pegangan pintu dan gembok berbahan besi terlihat sangat kuno.

-
Rumah tertua di Solo. (Eko Haryanto/Z Creators)

Alpha Fabela Priyatmono, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) saat ditemui menjelaskan jika punya kesamaan dengan Keraton Surakarta. 

“Rumah tertua itu hampir sama dengan Keraton Surakarta yang didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana II pada 1744,” ujar Alpha Fabela Priyatmono, kepada Eko Haryanto, Tim Z Creators

-
Rumah tertua di Solo. (Eko Haryanto/Z Creators)

Lebih lanjut, jika dilihat dari tanda ukiran di prasasti kayu berarti rumah ini sudah berusia lebih dari 280 tahun. Keaslian rumah kayu bisa dilihat dari soko atau tiang utama yang masih beralaskan batu berukir serta posisinya tidak berubah. 

Hal ini menandakan rumah ini belum pernah dipugar, namun hanya diganti gentengnya saja karena sudah tak layak. Lantai rumah terlihat masih asli menggunakan batu bata merah berukuran besar. 

-
Rumah tertua di Solo. (Eko Haryanto/Z Creators)

Bisa dilihat juga pada tiap sambungan kayu tak menggunakan paku besi melainkan memakai pasak kayu. Beberapa kali sempat ada orang yang hendak membeli rumah tua ini, namun ditolak karena masih ingin melestarikan peninggalan leluhur. 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X