Baru-baru ini, Vanuatu kembali menyerang Indonesia karena masalah pelanggaran HAM di Papua pada Sidang Umum PBB. Mereka kerap menyerang isu Papua dan mendukung kemerdekaan Papua karena didasari atas solidaritas dan ras. Vanuatu dan Papua sendiri mempunyai kesamaan ras yaitu Melanesia.
Di saat yang sama, Vanatu juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang serius menangani perubahan iklim demi lindungi warga negara kepulauan di Pasifik itu dari ancaman kenaikan air laut akibat pemanasan global.
Di sisi lain, Perdana Menteri Vanuatu yaitu Bob Loughman mendesak masyarakat internasional untuk berupaya lebih keras untuk mengatasi perubahan iklim. Melihat hal itu, dia memberikan komentarnya.
"Bagi kami dan negara pulau kecil serta berkembang lainya ancaman global terbesar kami yang utama adalah perubahan iklim, pengelolaan lautan kami, dan tentu saja pandemi Covid-19," ungkapnya dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum PBB Ke-76, mengutip CNN.
"Oleh karena itu, solusi kita pun harus global. Level usaha dan dukungan saat ini untuk negara berkembang yang rentan dalam mekanisme multilateral tidak cukup," lanjutnya.
"Planet kita menderita dan kita perlu bertindak cepat, membangun kembali komunitas, dan bergabung dalam upaya untuk menyelamatkan planet ini, memulihkan ekonomi, dan memulihkan harapan," katanya.
Dorongan dari Vanuatu untuk penanganan perubahan iklim ini muncul menjelang Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) soal Perubahan Iklim di Skotlandia pada November mendatang.
