Presiden Joko Widodo telah menetapkan kawasan wisata Borobudur menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas yang dikembangkan dari 4 kawasan yang ditetapkan.
Langkahnya penataan kawasan wisata ini didukung dana dana Bank Dunia melalui Integrated Tourism Development Program (ITDP). Pemerintah tengah menyusun integrated tourism master plan (ITMP) KSPN Borobudur dan sekitarnya sebagai pedoman bersama untuk implementasi program.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hadi Sucahyono mengatakan, pihaknya akan melakukan penatan di KSPN Borobudur dan sekitarnya agar dapat semakin menarik minat kunjungan wisatawan. "Dampaknya diharapkan mampu meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata," kata Hadi.
Ia mengatakan, sarana dan prasarana yang ada di KSPN Borobudur dan sekitarnya akan ditingkatkan, diantaranya penataan pasar seni, peningkatan toilet umum kelas premium, serta sarana penunjang lainnya yang membuat kawasan candi lebih menarik.
Langkah lainnya, dengan menanaman bambu yang lebih banyak di kawasan ini, lagi karena dari histori yang ada ternyata unsur pohon bambu sangat mewarnai destinasi Borobudur dan sekitarnya sebagai bagian kekuatan lokal.
Paling tidak nantinya, alokasi biaya dari Bank Dunia bakal meliputi empat komponen yakni peningkatan kapasitas kelembagaan untuk pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan, peningkatan kualitas jalan dan akses pelayanan dasar di kawasan wisata yang dipilih.
Lalu, lanjut ia, dukungan partisipasi lokal dalam perekonomian sektor pariwisata dan peningkatan lingkungan yang kondusif untuk masuknya investasi ke bidang pariwisata.
