Peru kembali membuka perbatasannya untuk beberapa penerbangan internasional.
Namun, pelancong dari Amerika Selatan harus menunggu lebih lama lagi untuk bisa masuk ke sana.
Pada 5 Oktober, Peru membuka penerbangan dari 11 kota di 7 negara tetangga sebagai bagian dari pengaktifan kembali roda ekonomi.
Adapun negara-negara tersebut termasuk Ekuador, Bolivia, Paraguay, Kolombia, Panama, Uruguay, dan Chili.
"Dimulainya kembali penerbangan internasional ke 7 negara di kawasan ini akan memungkinkan pemulihan pariwisata dan mengaktifkan kembali kegiatan mempromosikan Peru,” kata Luis Torres Paz, presiden eksekutif Promperú.
Penerbangan akan dilanjutkan berkat upaya terkoordinasi antara Promperú, Mincetur dan maskapai internasional yang terbang keluar masuk dari negara tujuan di atas.
Penumpang di semua penerbangan diwajibkan memakai pelindung wajah dan masker serta menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif yang dilakukan tidak lebih dari 72 jam sebelum berangkat ke Peru.
Wisatawan juga harus menandatangani pernyataan tersumpah yang menyetujui karantina wajib selama 14 hari di negara itu dan mengonfirmasi bahwa bebas dari gejala.
Setelah keberangkatan, pelancong harus sekali lagi menunjukkan tes Covid-19 negatif juga.
Menurut Lonely Planet, penerbangan ke dan dari Eropa juga dapat dibuka ke Peru dalam waktu dekat.
Situs web tersebut juga menjelaskan bahwa meskipun penerbangan antara ke-7 negara mungkin terbuka, bukan berarti penerbangan itu terbuka untuk semua.
Sebagai contoh, hanya orang Chili yang dapat melakukan perjalanan ke dan dari Chili.
Warga Ekuador mungkin tidak dapat melakukan perjalanan ke Peru kemudian ke Chili, jadi ini adalah kesepakatan satu arah.
Di samping itu, belum ada kabar kapan penerbangan ke dan dari Amerika Serikat akan dilanjutkan ke Peru.
