Ani merupakan kota metropolis tua berusia 1.600 tahun yang berada di perbatasan Timur Turki. Dulunya, kota ini disebut sebagai kota 1001 gereja. Namun karena konflik, kota ini akhirnya ditinggal oleh penduduknya.
Pada abad ke-5, Ani dikuasai oleh pemerintah Armenia. Sejak saat itu, Ani berada dalam kekuasaan Dinasti Bagratuni. Selama periode tersebut, Ani mengalami puncak kejayaannya di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, sosial hingga budaya.
Namun pada abad ke-10, dinasti mengalami konflik internal yang membuat kota itu kehilangan pengaruhnya. Bahkan pada abad ke-11, kota Ani mampu diambil alih oleh pasukan Yunani.
Tidak lama setelah di tangan Yunani, kota Ani direbut oleh Sultan Alp Airsan dari Ottoman pada tahun 1064 M. Di masa kekuasaan Kesultanan Ottoman di Ani, adanya terjadi pembantaian besar-besaran terhadap penduduk kota itu.
Karena pembantaian itu, penduduk asli Ani kemudian melarikan diri ke kota-kota terdekat. Tak sampai di situ, kota Ani kembali bergejolak ketika terjadinya perang besar antara bangsa Kurdi dengan kerajaan Georgia. Peperangan baru berakhir pada tahun 1199 M ketika bangsa Kurdi ditaklukkan oleh pasukan Georgia.
Sejak saat itu, Ani berubah menjadi kota mati tanpa penduduk. Selama tiga abad, kota yang dulunya dikenal sebagai kota 1001 gereja itu tak berpenghuni sama sekali.
Di era sekarang ini, kota Ani dijadikan sebagai wilayah zona militer bagi perbatasan negara modern Turki dan Armenia. Kendati begitu, masih banyak sisa-sisa reruntuhan bekas peperangan di kota itu.