Gang Dolly di Surabaya, Jawa Timur adalah lokalisasi yang konon terbesar se-Asia Tenggara karena menyediakan kurang lebih 9.000 pekerja seks komersial (PSK), wow! Nama Lokalisasi Dolly masih melegenda sampai saat ini. Kamu masih bisa melihat jejak awalnya di di daerah Jarak, Pasar Kembang, Kota Surabaya.
Gang Dolly sempat berjaya di era tahun 2000 hingga tahun 2010-an. Namun 2014 lalu, mantan Wali Kota Surabaya yang kini menjadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini membuat kebijakan untuk menutup kawasan Gang Dolly yang identik sama prostitusi.
Penutupan Gang Dolly menimbulkan pro dan kontra pada saat itu.
Namun tahukah kamu kalau ternyata pendiri Gang Dolly dimakamkan di kota Malang.
Tim IDZ Creators, Rani Rachmania sempat menelusuri makam pendiri Gang Dolly di Kecamatan Sukun. Tepatnya di TPU Londo yang kini menjadi Tempat Pemakaman Umum Sukun.
Sebelum memasuki komplek permakaman seluas 14 hektar tersebut, kamu akan disambut dengan bangunan kuno yang menjulang dengan ornamen-ornamen khas Belanda.
Makam pendiri lokalisasi yang tersohor ini terlihat biasa seperti makam-makam lainnya. Di area makam ditumbuhi ilalang. Di nisannya, tertulis nama D. A Chavid. Orang biasa memanggilnya Mama Dolly.
Kalau bingung mencari makam Mama Dolly kamu bisa bertanya ke penjaga makam, rata- rata juru kunci di sana tahu betul letak pusara pendiri Dolly.
Menurut salah satu penjaga TPU, setiap tahunnya makam D. A Chavid atau Mama Dolly selalu dikunjungi keluarga dan kerabat dekat.
Dolly Van de Mart atau Mama Dolly adalah wanita keturunan Belanda yang membuka sebuah wisma berisikan para perempuan cantik untuk melayani tentara Belanda kala itu. Nyatanya, bukan cuma tentara Belanda, banyak juga warga pribumi yang menghabiskan waktu mereka di Gang Dolly.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.