Sebuah batu raksasa yang menjulang tinggi di tengah hutan di kenal sebagai Sigiriya. Dulunya, di atas batu raksasa tersebut ada istana yang indah.
Terletak di Distrik Matale di Sri Lanka, istana Sigiriya dibangun sekitar 4.000 tahun yang lalu atau sebelum tahun masehi. Batu tersebut menjulang setinggi 200 meter di hutan sekitarnya.
Sigiriya dalam bahasa Sinhala artinya batu singa, ratusan tahun lalu batu tersebut diketahui masih berbentuk singa. Namun, saat ini bentuk singa hanya terlihat bagian kakinya saja.
Baca juga: Pembantaian Akkaraipattu, 80 Petani Diduga Dibunuh oleh Personel Angkatan Darat Sri Lanka
Sigiriya merupakan destinasi wisata populer di Sri Lanka, selain itu Sigiriya juga terkenal dengan lukisan kunonya.
Sigiriya dibangun pada masa Raja Kasyapa I (477 – 495), dan merupakan salah satu dari tujuh Situs Warisan Dunia UNESCO di Sri Lanka.
Raja Kasyapa membangun istana megah di Sigiriya sebagai benteng karena takut balas dendam yang akan dilakukan oleh saudaranya. Sebelum menjadi raja, Kasyapa sebenarnya bukan putra mahkota. Kasyapa merebut tahta ayahnya, Raja Dhatusena.
Sang putra mahkota, Mogallana tidak dapat menerima apa yang sudah dilakukan Kasyapa sehingga berniat untuk membalas dendam.
Kini Sigiriya menjadi salah satu tempat sejarah yang paling banyak dikunjungi di Sri Lanka. Ada yang datang berkunjung untuk berziarah ada juga yang datang untuk liburan.
Untuk sampai ke benteng kuno itu, wisatawan harus menanjak kurang lebih 1.200 anak tangga. Selama dalam perjalanan, wisatawan harus siap bertemu hewan-hewan liar, seperti monyet, gajah, lebah bahkan buaya selama perjalanan ke Sigiriya.
