“Halo Haji, Hajah, ayo mampir lihat-lihat”, begitulah sapaan yang sering dilontarkan para pedagang di toko oleh-oleh di Madinah, Arab Saudi, saat melihat wajah orang Indonesia melintas di depan toko mereka.
Enggak heran kalau mayoritas pedagang di kota Madinah atau Mekkah rata-rata piawai berbahasa Indonesia, karena jemaah Indonesia merupakan jemaah terbanyak kedua yang beribadah ke Tanah Suci.
Selain fasih berbahasa Indonesia, seorang pedagang bernama Saddam bahkan menamai tokonya ‘Bugis Makassar’. Saddam mengaku sengaja memberi nama daerah di Indonesia untuk menarik minat warga Indonesia berbelanja di tokonya.
“Banyak orang Indonesia belanja di toko saya ini,” kata Saddam.
Terbukti cara ini ampuh menarik pembeli terutama dari wilayah Sulawesi Selatan.
“Ini toko langganan orang Bugis, Makassar. Mereka suka berbelanja di toko saya,” ujarnya.
Saddam memberi nama tokonya ‘Sulawesi Makassar’ sejak 10 tahun lalu. Mudah mencarinya, karena toko suvenir ini berada tepat di samping Hotel Dallah Taibah.
Karena pelanggannya kebanyakan orang Bugis, Saddam mengaku bisa berbahasa Bugis, lho! Bahkan tawar menawar pun ia lakukan dengan berbahasa Bugis atau bahasa Indonesia.
“Saya bahkan bisa berbahasa Bugis, Makasssar dengan bahasa sederhananya,” tambahnya.
Karena keramahan Saddam, jemaah umrah asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan bernama Muhammad mengaku selalu datang ke toko ‘Bugis Makassar’ setiap kali dirinya ke Tanah Suci.
Di toko ini, Muhammad biasa membeli oleh-oleh untuk keluarga di tanah air. Karena 'Bugis Makassar' lengkap menjual aneka produk buah tangan seperti perhiasan, makanan, aneka kacang Arab, Al-Qur’an, sajadah dan lain-lain.
“Pemiliknya ramah dan kita sering dikasih diskon. Apalagi pemiliknya ini pandai berbahasa Bugis yang kerap menghibur kami,” pungkas Muhammad sambil memilih oleh-oleh di ‘Bugis Makassar’.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
