Ketika berlibur atau melakukan perjalanan ke hutan, apa yang ingin kamu hindari? Kebanyakan orang tentu tak ingin momen menyenangkannya berubah jadi mencekam karena bertemu dengan hewan liar, seperti harimau atau bahkan serigala.
Saat bertemu dengan hewan liar, biasanya kita akan lari secepat kilat untuk menyelamatkan diri.
Namun, serigala di Anacortes, yang letaknya di negara bagian Washington, dekat Seattle ini berbeda dengan serigala pada umumnya.
Bahkan, pengunjung bisa secara langsung dan menyentuh serigala di kawasan tersebut.
Para serigala jinak itu berada di kawasan cagar alam yang diberi nama The Predators of the Heart Sanctuary. Lokasi ini berada tepat di sebelah Vancouver melewati perbatasan Kanada.
Karena letaknya yang bersebelahan dengan Kanada, baik orang Amerika maupun Kanada, mereka sama-sama memilili kesempatan untuk bertemu dan bermain dengan serigala jinak di cagar alam ini.
Tapi, kamu harus tau kalau serigala di sini hanya dipasangi kalung leher. Jadi, tetaplah waspada saat berpose dengan mereka, meskipun para serigala ini jinak dan ramah.
Tak hanya berpose, pengunjung juga bisa mengajak serigala di kawasan cagar alam untuk bermain.
Suaka penyelamatan dan pelestarian hewan di lokasi tersebut menyebutkan, hewan-hewan yang ada di cagar alam itu tidak memiliki tempat tinggal untuk menjalani kehidupan.
Sementara itu, profesor Clive Wynne dari Arizona State University mengatakan, hewan liar bisa berubah jadi jinak dan ramah jika dibesarkan dengan keterampilan dan kesabaran hingga akhirnya bisa berinteraksi dengan manusia.
Wynne menyebutkan bahwa kondisi semua serigala yang ada dalam cagar alam ini baik-baik saja. Mereka tampak tak terganggu dengan kehadiran manusia di sekitarnya.
“Tetapi di sebagian besar dunia dengan populasi manusia yang signifikan, serigala berada dalam situasi yang sulit dan akan membutuhkan perlindungan terus-menerus dari dan oleh orang-orang,” ujar Wynne.
Namun, untuk bisa bermain dan berpose dengan serigala ramah ini, kamu harus menggunakan jasa pemandu dan memesan perjalanan terlebih dahulu.
Untuk sekali perjalanan, setiap orangnya akan dikenakan biaya sebesar US$ 200 atau setara dengan Rp2 juta.
