Beginilah potret Kepulauan Marshall, sebuah negara mikronesia yang sangat indah. Namun sayangnya, ada bagian dari pulau ini yang masih terpapar radiasi nuklir karena pernah menjadi ledakan bom atom oleh Amerika Serikat pada 30 Juni 1946.
AS meledakkan bom nuklir tersebut sebagai uji coba selama Perang Dingin. Diketahui, ada sebanyak 67 kali uji coba yang dilakukan AS dari tahun 1946 hingga 1958 di sejumlah pulau kecil atau disebut atol.
Dampak dari ledakan nuklir tersebut yang mengharuskan AS untuk merelokasi seluruh penduduk Marshall. Namun tetap saja, banyak juga berjatuhan korban akibat kanker karena paparan radiokatif tersebut.
Setelah 60 tahun berlalu, mirisnya ada empat atol di Marshall yang hingga kini masih dihinggapi radioaktif yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari Chernobyl ataupun Fukushima. Hal itu dikatakan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Columbia.
Hingga saat ini, negara kecil nan indah yang beribukota Majuro ini dihuni oleh penduduk yang berjumlah sekitar 75.000 jiwa.