Pada tahun 79 Masehi, Gunung Vesuvius yang berada di Italia meletus dan melulu lantahkan kota sekitarnya, yaitu kota kuno bernama Pompeii yang paling terdampak dari letusan gunung itu.
Masuk di abad modern, sisa reruntuhan kota Pompeii satu per satu kembali dipertemukan oleh para arkeolog, yang kini sebagian reruntuhan tersebut berubah menjadi destinasi wisata menarik bagi wisatawan yang berkunjung.
Mulai dari wisatawan hingga para peneliti, banyak yang penasaran mengenai kedahsyatan letusan gunung yang hebat itu.
Di balik lanskap kota yang menarik dan bangunan-bangunan kuno yang berdiri, kota Pompeii memiliki sejumlah fakta menarik yang perlu kamu ketahui. Apa saja?
Pompeii bukan kota bekas Romawi
Meski berada di Italia, namun kota Pompeii bukanlah kota bekas peninggalan Romawi. Pompeii kota yang dibangun oleh orang-orang Osci dari Yunani pada keenam atau ketujuh sebelum Masehi.
Memang, kemudian Pompeii diambil oleh orang-orang Romawi. Namun, sisa peninggalan yang ada itu merupakan kebudayaan dari Yunani.
1.500 tahun terkubur abu vulkanik
Selama 1.500 tahun gunung Pompeii terkubur oleh abu vulkanik bekas letusan Vesuvius. Kemudian dia terlupakan dan hanya menjadi kenangan umat manusia pada waktu itu.
Baru pada tahun 1599, seorang arsitek Italia bernama Domenico Fontana tidak sengaja menemukan kota ini yang berawal dari menggali saluran air. Setelah itu, kota Pompeii terus digali dan jadilah seperti sekarang yang dilihat.
Warga Pompeii terkubur sedalam 4-6 meter
Banyak rumah dan jasad warga Pompeii ditemukan masih utuh saat kota Pompeii ditemukan. Ketebalan abu vulkanik di kota Pompeii saat itu mencapai 4-6 meter yang membuat Pompeii menjadi kota paling kedap udara. Makanya tidak heran jika masih banyak bangunan yang masih bertahan sampai di era modern seperti sekarang ini.