Analis Sebut Usia Pesawat Bukan Faktor Penentu Keselamatan Terbang: Perawatan Juga Penting

- Selasa, 12 Januari 2021 | 12:23 WIB
Pesawat bertipe Boeing 737-500. (abcnews.com)
Pesawat bertipe Boeing 737-500. (abcnews.com)

Menyusul insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu (9/1/2020) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, analis kebijakan dan komunikasi industri penerbangan, Kleopas Danang Bintoroyakti angkat bicara.

Dikatakan bahwa usia pesawat bukan hal mutlak sebagai faktor penentu keselamatan penerbangan, tapi perawatan juga turut menentukan sehingga perlu diperhatikan.

"Umur pesawat bukan menjadi penentu faktor keselamatan, karena faktor maintenance (perawatan) lah yang turut menentukan," kata Danang dikutip dari Antara, Selasa (12//1/2021).

Seperti diketahui armada Sriwijaya Air yang jatuh tersebut bertipe Boeing 737-500 yang diproduksi pada 1994 atau telah berusia 26 tahun.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 155 Tahun 2016 tentang Batas Usia Pesawat Udara yang Digunakan untuk Kegiatan Angkutan Udara Niaga, pesawat terbang kategori transportasi penumpang yang beroperasi di Indonesia paling tinggi berusia 35 tahun. 

Adapun pesawat terbang selain kategori tersebut maksimal berusia 45 tahun.

Terkait jenis pesawat Boeing 737-500, Danang menilai Boeing 737 seri  Classics itu cukup tangguh.

"Jadi, kalau kita lihat zaman-zamanya pesawat ini berjaya, Boeing 737 Classics itu seperti Boeing 737-300, -400, -500 itu menjadi tipe pesawat yang memang paling laris di pasarnya (pesawat narrow bod/berbadan sedang) terutama digunakan untuk maskapai-maskapai yang mengoperasikan rute regional dan domestik," kata alumni ICAO Young Aviation Professional itu.

Dia menambahkan dari sisi spesifikasi seperti kapasitas penumpang, kargo, serta penggunaan bahan bakar lebih efisien dibandingkan versi pendahulunya Boeing 737-200.

Lebih lanjut lagi, struktur dan sistem pengoperasian varian Boeing 737-300, -400,-500 ini memiliki kesamaan dan license common type rating untuk penerbangan.

Sehingga, tentunya memberikan nilai ekonomis tersendiri untuk maskapai yang mengoperasikan Boeing 737 Classics.

Namun, Danang mengatakan untuk Boeing 737-500 mayoritas biasanya sudah dipensiunkan (phase out) pada umur 21 tahun.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan dalam kondisi laik udara sebelum terbang.

Pesawat jenis B737-500 tersebut telah memiliki certificate of airworthiness (sertifikat kelaikudaraan) yang diterbitkan oleh Kemenhub dengan masa berlaku sampai dengan 17 Desember 2021.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X