Para pemangku kepentingan di sektor transportasi udara berharap kepada pemerintah supaya alat penyaring Covid-19 buatan dalam negeri, GeNose C19 yang sudah diterapkan di transportasi darat juga dapat digunakan bagi calon penumpang pesawat.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (Inaca), Denon Prawiraatmadja mengatakan GeNose C19 sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan sudah disetujui oleh Satgas Covid-19 dengan dikeluarkannya surat edaran, sehingga pihaknya yakin alat ini sudah teruji digunakan sebagai alat penyaringan Covid-19 di sektor-sektor transportasi.
"Kami menyambut positif keberhasilan dan kelancaran pengunanya GeNose C19 pada moda transportasi darat seperti Kereta Api dan Bis antar Kota antar Provinsi. Untuk ini kami mengharapkan agar GeNose dapat diimplemetasikan pada moda transportasi udara, pasti akan banyak keuntungan yang akan didapat oleh para calon penumpang pesawat," kata Denon dikutip dari Antara, Sabtu (20/2/2021).
Dia menambahkan bahwa GeNose C19 itu juga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan kesehatan selain tes rapid antigen dan PCR, yang menjadi syarat perjalanan transportasi.
Terlebih lagi, GeNose C19 yang menggunakan artificial intelligent (AI) akan semakin akurat bahkan sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen.
Selain itu, direktur utama maskapai Citilink, Juliandra, turut mendukung diberlakukannya GeNose C19 sebagai alternatif syarat perjalanan transportasi udara.
Hal itu akan menjadikan penumpang pesawat udara memiliki persepsi bahwa persyaratan untuk terbang menjadi lebih mudah dan ringan tetapi tingkat keakurasiannya tetap tinggi.
Direktur PT. Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin juga mengatakan hal senada terkait penerapan GeNose C19 pada calon penumpang pesawat di bandara-bandaranya.
