Jelang New Normal, Wakil Gubernur Bali: Susun Protokol Kesehatan Dulu

- Jumat, 29 Mei 2020 | 12:36 WIB
Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Bali. (REUTERS/Johannes P. Christo)
Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Bali. (REUTERS/Johannes P. Christo)

Jelang menghadapi era new normal atau kenormalan baru, Bali tengah serius menyiapkan protokol kesehatan agar tidak kelimpungan sebagai kawasan destinasi wisata utama.

Pandemi virus corona telah menghancurkan industri pariwisata Bali. Ribuan pekerja sektor wisata kehilangan pekerjaan akibat rendahnya tingkat okupansi penginapan serta destinasi wisata.

Bali pun berencana akan kembali menghidupkan pariwisatanya lagi. Oleh karena itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan bahwa pihaknya tengah serius dalam menyiapkan protokol kesehatan bersama  stakeholder wisata, di antaranya pengelola hotel, restoran, pengelola wisata, dan dinas terkait.

"New normal adalah tatanan kehidupan baru akibat pada COVID-19 dalam bentuk protokol-protokol kesehatan. Dalam new normal itu, tentu Bali sebagai destinasi wisata dunia, harus mengikuti protokol yang digariskan tersebut," kata Wakil Gubernur Bali yang akrab disapa Cok Ace itu.

"Oleh sebab itu, pemerintah Provinsi Bali, dalam hal ini instansi-instansi terkait bekerjasama dengan stakeholder terkait, sejak beberapa hari yang lalu sedang menyusun protokol-protokol kesehatan yang harus minimal diterapkan di masing-masing wilayah kerjanya katakanlah untuk hotel untuk restoran, taxi dsb," dia menambahkan

Cok Ace mengatakan bahwa saat ini Bali belum bisa memastikan kapan daerahnya kembali dibuka untuk kegiatan wisata. Sebab untuk saat ini masih melihat perkembangan jumlah kasus Covid-19 di Pulau Dewata.

"Iya sekarang kita sedang menyusun protokol kesehatan. Tahapannya, setelah ini selesai tentu kita akan rapatkan akan kita bahas dan kita presentasikan setelah itu kita sosialisasikan sehingga ada rujukan bagi perusahaan-perusahaan," ujar Cok Ace.

"Mana kala nanti kita sudah betul-betul siap, di kantor atau yang menjadi tolak ukur kita kesiapan di lapangan artinya tidak terjadi lagi transmisi lokal pertumbuhan yang besar sebagaimana kita lihat di mana beberapa daerah kalau saja antara yang sembuh nanti lebih banyak astungkara apalagi bisa nol, saat itulah kita akan buka," dia menjelaskan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X