Akibat dari wabah pandemi virus corona, kini ratusan ribu pilot menganggur sementara karena banyak maskapai yang mengistirahatkan sebagian besar pesawatnya.
Kondisi itu tentu saja sangat berpengaruh terhadap jam terbang lazimnya seorang pilot agar tetap terus mendapat izin menerbangkan sebuah pesawat.
Seorang dari British Airline Pilots Association (BALPA), organisasi pilot di Inggris, Brian Stutton mengatakan bahwa agar jam terbang seorang pilot tetap terjaga setidaknya harus melakukan take off dan landing sebanyak tiga kali dalam 90 hari terakhir. Aktivitas itu bisa dilakukan seorang pilot dengan menggunakan simulator kokpit.
Selain itu, untuk menjaga lisensi agar tetap berlaku, setiap maskapai penerbangan harus melakukan Pemeriksaan Kecakapan Operasional bagi pilot setiap enam bulan sekali.
Semua itu bisa dilakukan seorang pilot hanya dengan simulator. Namun sayangnya, di tengah wabah corona saat ini banyak fasilitas simulator yang tutup.
Selain fasilitas simulator yang tutup, seorang pilot juga harus mengandalkan instruktur dan co-pilot. Lalu masalah biaya juga menjadi pertimbangan dalam hal ini. Sebab, menyewa simulator per jamnya bisa mencapai 300-400 dolar AS, harga itu belum termasuk dengan biaya operatornya. Sementara, kini banyak pilot yang dirumahkan tanpa ada bayaran sepeser pun.
Di masa wabah virus corona saat ini, otoritas penerbangan Eropa, EU Aviation Safety Agency (EASA) akan memberi perpanjangan waktu bagi pilot yang ingin memperpanjang lisensi penerbangan mereka. Hal sama juga dilakukan oleh Federal Aviation Administration di AS, yang tidak akan mengambil tindakan apapun jika seorang pilot belum melakukan perpanjangan lisensi.
