Sejak persitiwa meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010, nama Mbah Maridjan begitu dikenal. Erupsi tersebut menyebabkan 30 orang meninggal dunia, termasuk wartawan, relawan PMI dan Mbak Maridjan sendiri.
Kini rumah Mbah Maridjan telah dipugar dan dijadikan museum. Wisatawan dapat melihat berbagai macam benda, motor, hingga gamelan yang jadi korban letusan Gunung Merapi milik Mbah Maridjan dan keluarganya dipajang.
Di museum ini, dipajang juga mobil relawan yang kala itu digunakan untuk mengevakuasi Mbah Maridjan, namun gagal karena tersapu awan panas. Foto-foto dokumentasi letusan Gunung Merapi dan proses evakuasi kala itu juga bisa dilihat di museum ini.
Selain itu ada juga nama-nama korban erupsi Merapi dipajang di museum ini. Kemudian pada bangunan joglo di sebelah monumen itu terdapat petilasan dengan nisan dan disampingnya terdapat foto-foto Mbah Maridjan.
Di petilasan ini pengunjung seringkali memanjatkan doa untuk mbah maridjan. Namun banyak juga wisatawan yang mengira jika petilasan ini adalah makam Mbah Maridjan.
Petilasan ini adalah lokasi ditemukannya jenazah Mbah Maridjan dalam posisi sujud saat letusan merapi 2010 lalu terjadi. Keberadaan museum ini untuk mengenang terjadinya peristiwa menyedihkan tersebut.
Museum ini berada di Desa Kinahrejo, Umbulharjo, Kabupaten Sleman, DIY. Untuk datang ke sini tidak dikenakan tiket masuk, hanya disediakan kotak yang bisa diisi dana sukarela oleh para wisatawan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.