Perpustakaan Proklamator Bung Hatta berlokasi di atas Bukit Gulai Bancah, Bukittinggi, Sumatera Barat atau berada di komplek Gedung Wali kota Bukittinggi. Enggak heran jika desain bangunan gedungnya berbentuk Rumah Adat Bagonjong Minangkabau.
Sebagai perpustakaan terbesar di Sumatera Barat, perpustakaan ini pertama kali diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada (21/9/2006). Pendirian perpustakaan ini sarat akan sejarah.
Awalnya pada (12/8/1976) Perpustakaan Umum Mohammad Hatta didirikan oleh Pemda Kota Bukittinggi. Perpustakaan tersebut terletak di Jalam A. Riva’i dan diresmikan oleh Bung Hatta sendiri yang merupakan putra Minangkabau.
Pada 2000-an, pemerintah saat itu berencana untuk membangun perpustakaan di daerah kelahiran dua orang Pahlawan Proklamator. Rencana tersebut terwujud pada 2003 dengan dibangunnya Perpustakaan Soekarno di Blitar dan Perpustakaan Proklamator Mohammad Hatta di Kota Bukittinggi.
Perpustakaan Proklamator Bung Hatta sendiri saat ini memiliki koleksi 50.000 lebih judul buku dan hampir 100.000 eksemplar. Buku koleksi tersebut termasuk beberapa judul buku langka dan asli koleksi Bung Hatta yang tersimpan rapi sampai saat ini.
Uniknya, di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, selain koleksi buku ada juga fosil-fosil dan artefak berumur jutaan tahun. Koleksi ini sebetulnya adalah aset titipan Museum Saintifik Sejarah Alam Bawah Tanah (MUSSABATA) milik Pemda Bukittinggi yang sampai saat ini belum bisa dibangun karena belum tersedianya anggaran yang memadai.
Fosil fosil tersebut antara lain adalah gading gajah besar (Stegodon), ikan purba, binatang laut dan kerangka makhluk purba lainnya. Disamping itu juga terdapat artefak dan batuan batuan yang berumur jutaan tahun.
Koleksi tersebut berasal dari beberapa museum, perguruan tinggi, dalam dan luar negeri, hasil riset dan sumbangan para kolektor benda langka.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
