Sebuah dataran bisa disebut gurun jika dataran tersebut memiliki cadangan air yang sedikit dan curah hujan yang hanya berkisar 250 milimeter per tahunnya.
Jika melihat kriteria itu, tidak ada salahnya menyebut benua Antartika yang berada di Kutub Selatan Bumi ini adalah sebagai gurun. Iya, benua Antartika bisa dibilang sebagai salah satu gurun terbesar di Bumi yang tertutup oleh lapisan es.
Antartika diketahui memiliki luas 14 juta km persegi yang dikelilingi oleh Samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia.
Benua ini disebut sebagai dataran paling kering di dunia karena curah hujan yang turun per tahunnya hanya berkisar kurang dari 51 milimeter. Sementara itu, lapisan es yang ada di Antartika terbentuk dari 70 persen air bersih yang ketebalannya mencapai 1,6 km.
Karena letaknya berada di kutub Bumi, Antartika memiliki dua musim, yaitu dingin dan panas. Pada saat musim dingin, selain datarannya yang kering, Antartika juga sangat berangin, makanya tidak usah heran jika Antartika tidak memiliki penduduk asli, karena penghuninya hanyalah penguin, spesies tungau, alga, dan vegetasi tundra.
Sementara itu, pada saat musim panas, suhu terpanas di Antartika hanya mencapai 17 derajat celsius. Bahkan, sinar matahari pada saat musim panas memiliki radiasi yang sangat tinggi yang berpotensi menyebabkan kanker kulit pada manusia.
Meski curah hujan yang turun sangat sedikit, namun Antartika sering mengalami badai besar. Badai itu bahkan menerjang hingga dengan kecepatan 320 km per jam.
Namun, seiring meningkatnya pemanasan global, hal itu berpengaruh langsung terhadap Antartika, seperti semakin mencairnya es yang menyebabkan penambahan volume air laut di Bumi.