PT Angkasa Pura 1 (Persero) sebagai pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, akan mulai menggunakan alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan nafas GeNose C19 di bandara tersebut pada akhir April 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto di Semarang, Jumat (2/4/2021).
"Implementasi GeNose C19 di bandara-bandara kelolaan Angkasa Pura 1 lainnya, termasuk Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang akan dilakukan pada akhir April 2021," kata Hardi dikutip dari Antara.
Hardi menambahkan, penggunaan GeNose C19 ini akan melengkapi layanan tes Covid-19 lainnya di bandara seperti rapid test dan swab antigen.
"Bukan menggantikan layanan tes Covid-19 yang sudah ada," ujarnya.
Dijelaskan lagi bahwa layanan GeNose C19 di bandara hanya diperuntukkan bagi calon penumpang yang sudah memiliki tiket dan tidak untuk umum dan ini menjadi salah satu syarat ketika melakukan pendaftaran layanan GeNose.
Terkait dengan penggunaan GeNose C19, Hardi mengimbau calon penumpang yang berencana menggunakan layanan GeNose C19 di bandara dapat memperhatikan waktu operasional layanan, waktu kedatangan di bandara, dan prosedur layanan tersebut.
Calon penumpang juga diimbau agar tidak hanya mengandalkan layanan GeNose C19 sebagai salah satu syarat penerbangan karena keterbatasan kapasitas pemeriksaan di bandara.
"Kami berharap dengan adanya layanan GeNose C19 nantinya akan semakin memudahkan calon penumpang untuk melakukan perjalanan udara," imbuhnya.