Mengenal Trenggiling, Hewan yang Diduga Pembawa Virus Korona

- Senin, 10 Februari 2020 | 12:14 WIB
Trenggiling yang diduga pembawa virus korona di Wuhan, Tiongkok. (Instagram/alastairmarshphotography)
Trenggiling yang diduga pembawa virus korona di Wuhan, Tiongkok. (Instagram/alastairmarshphotography)

Tak hanya kelelawar yang selama ini disebut-sebut sebagai pembawa virus korona, karena sebuah temuan terbaru menyebutkan virus yang telah mematikan ratusan nyawa manusia itu juga berasal dari trenggiling.

Diberitakan Reuters, Universitas Pertanian Tiongkok Selatan menemukan adanya trenggiling yang membawa virus korona. Daging trenggiling itu memang sudah biasa dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok sebagai kudapan maupun obat-obatan.

Meski trenggiling termasuk ke dalam salah satu hewan yang dilindungi di bawah hukum internasional, namun hewan yang juga dikenal sebagai si 'penjaga hutan' itu juga merupakan mamalia yang paling diperdagangkan di Asia.

Di Tiongkok, dagingnya disantap sebagai makanan yang lezat. Sementara sisiknya dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional.

Awalnya, para ahli kesehatan berpendapat virus korona dibawa oleh hewan kelelawar yang juga biasa dikonsumsi oleh masyarakat Tiongkok. Namun, berdasarkan penelitian ditemukan pula urutan genom dari strain virus korona yang dipisahkan dari trenggiling, yang di mana hasilnya 99 persen mirip dengan orang yang terinfeksi virus korona.

-
REUTERS/Nguyen Huy Kham

Bersama kelelawar, daging trenggiling juga banyak dijual di pasar basah kota Wuhan, daging itu kemudian bercampur dengan daging hewan liar lainnya. Makanya, trenggiling disebut sebagai perantara dari virus korona.

Trenggiling merupakan hewan pemakan rayap yang sangat rakus, dia bahkan mampu mengonsumsi lebih dari 0,66 pon rayap dalam sekali makan. Trenggiling dewasa biasanya memiliki berat 3 kilogram, dan seekor trenggiling diperkirakan dapat melindungi area seluas 41 hektar dari kerusakan rayap, si perusak pepohonan di hutan.

Seiring pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berkembang pesat dengan ratusan juta orang telah memasuki golongan kelas menengah baru, maka angka kesejahteraan itu dibarengi dengan meningkatnya mengonsumsi hewan-hewan, termasuk memakan daging trenggiling.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X