Meski Sepi Penumpang Karena Corona, Pesawat di Eropa Tetap Terbang

- Kamis, 12 Maret 2020 | 14:03 WIB
Ilustrasi pesawat. (Pexels)
Ilustrasi pesawat. (Pexels)

Virus corona yang mewabah sangat berdampak pada industri penerbangan. Misalnya di Eropa, maskapai penerbangan mengalami kerugian karena tetap memaksakan menerbangkan pesawat yang sepi penumpang.

Maskapai penerbangan di negara-negara Uni Eropa dilema dengan aturan yang bernama 'jatah rute'. Alhasil, maskapai tetap menerbangkan pesawat meski penumpang di dalamnya sangat sedikit.

Jika maskapai menerbangkan pesawat, maka terancam bakal kehilangan jatah rute.

Kondisi itu tentu saja membuat sejumlah maskapai penerbangan di Uni Eropa mengalami kerugian yang cukup besar, apalagi di tengah-tengah wabah virus corona yang membuat industri penerbangan semakin lesu.

Aturan tersebut sampai membuat Menteri Perhubungan Inggris, Grant Shapps melayangkan surat kepada Airport Coordination Limited (ACL) untuk menangguhkan sementara aturan tersebut di tengah wabah virus corona.

"Saya menyadari, untuk memenuhi aturan 80/20 tersebut maskapai sampai menerbangkan pesawat dengan tingkat okupansi penumpang yang rendah atau bahkan kosong. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan jatah rute mereka," ujar Shapps.

Salah satu maskapai yang menjadi korban dari aturan penerbangan Uni Eropa tersebut adalah Virgin Atlantic. Mereka terpaksa menerbangkan pesawat kosong demi menjaga jatah ruter menuju bandara Heathrow di London.

Maskapai penerbangan lainnya yang tak disebutkan namanya pun terpaksa menerbangkan 32 ruter untuk dua minggu ke depan dengan tingkat okupansi hanya 40 persen. Artinya, jumlah itu menyisakan sekitar 5.000 lebih bangku kosong.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X