Turki, negara yang terletak di dua benua yaitu Asia dan Eropa ini memiliki banyak kekayaan sejarah Islam. Salah satu buktinya adalah dengan ditemukan banyaknya bangunan masjid di seluruh pelosok negeri.
Salah satu tempat wisata sekaligus masjid yang terkenal di Ankara, Ibu Kota Turki adalah Masjid Haci Bayram. Nama masjid tersebut diambil dari nama seorang wali terkenal di zaman Utsmaniya, Haci Bayram.
Di sana juga lokasi makam Haci Bayram berada. Tempatnya yang berada di atas bukit memberikan panorama tersendiri bagi wisatawan dan peziarah. Haci Bayram merupakan guru dari guru penakluk Konstatinopel atau sekarang dikenal dengan nama Istanbul, Sultan Al-Fatih.
Haci Bayram lahir pada 1352 di Desa Solfasol, Ankara dengan nama asli Numan. Semasa hidupnya, Haci Bayram mengembangkan ajaran sufi. Pada akhirnya, ajaran tersebut lebih dikenal dengan nama Bayramiyah.
Haci Bayram pernah meramalkan bahwa kelak putra dari Sultan Murad akan menaklukan Konstatinopel. Saat itu terjadi, Ia dan Sultan Murad sudah wafat dan tidak bisa menyaksikan kisah bersejarah tersebut.
Ramalan tersebut pun benar-benar terjadi dan putra Sultan Murad yang dimaksud adalah Sultan Mehmed II Al-Fatih atau lebih dikenal dengan nama Sultan Fatih. Haci Bayram pernah meminta kepada Sultan Murad agar menjadikan salah satu muridnya yang bernama Aksemseddin menjadi guru untuk putranya, Sultan Fatih.
Lewat tangan beliau, Sultan Fatih mendapatkan ilmu spiritual yang sangat berguna untuk membangun fondasi keagamaannya. Haci Bayram wafat pada 1430 di Ulus, Ankara.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasanya, Sultan Turki mengalikasikan sebuah lahan khusus untuk makam dan masjid yang kelak diberi nama sekarang kita kenal dengan nama Haci Bayram Cami.
Lokasi lahannya merupakan bekas kuil di Zaman Byzantium. Enggak heran sisa-sisa bangunan kuil masih bisa ditemukan. Masjid ini didesain oleh arsitektur terkenal di Turki yang bernama Mimar Sinan. Bangunan masjidnya tidak terlalu besar dan megah layaknya Blue Mosque.
Sekilas, bangunan masjid ini tampak seperti bangunan kastil dengan menara yang menjulang di sisi bangunan. Dinding luar bangunan masjid dibiarkan alami layaknya warna batu bata. Tampak sederhana di luar tetapi cukup megah di dalam.
Mimbar dari masjid ini terbuat dari kayu dan dihiasi ornamen khusus yang dikenal dengan nama Kundekari, sebuah teknik khusus tanpa menggunakan perekat atau lem. Kesan megah di dalam masjid terlihat dari hiasan enam buah lampu Kristal dan hiasan keramik yang terdapat di sana.
Keramik tersebut dipesan khusus dari Kota Kutahya, sebuah kota penghasil keramik terbaik di Turki. Sedikit bergeser dari masjid, kita akan menemukan bangunan makam dari Haci Bayram.
Makam tersebut tidak pernah sepi peziarah. Jika bosan, bisa berjalan-jalan sedikit ke samping makam. Di sana terdapat sisa-sisa bangunan kuil Byzantium yang sengaja dibiarkan di sana.
Selain itu, pengunjung juga bisa bersantai sejenak sambil memberi makan burung merpati yang dibiarkan liar di pelataran masjid. Beberapa toko cindera mata khas Kota Ankara banyak dijual di samping masjid.
