Kota Sawahlunto di Sumatera Barat, akhir ahir ini tengah menjadi perbincangan hangat, hal itu tak lepas dari diakuinya pertambangan batubara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan budaya oleh UNESCO.
Berbekal itu Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kini serius dalam mengembangkan potensi wisata yang ada disana.
Tentunya dengan diakui oleh UNESCO maka potensi wisata disana akan sangat mudah untuk dijual dan dipasarkan. "Status itu sangat penting. Karena akan mempermudah untuk menarik investor, juga menarik wisatawan datang," Kata Arief Yahya selaku Menpar.
Arief menambahkan framework dalam pengembangan destinasi secara global akan selalu menggunakan konsep 3A, yaitu atraksi, akses, dan amenitas.
Standar global tersebut diwujudkan dalam bentuk pengembangan bandara internasional di banyak tempat. Sementara dari sisi amenitas, ditandai dengan makin banyak dikembangkan hotel-hotel bintang 5 yang berkelas dunia di berbagai destinasi.
“Ketiga adalah atraksi yang juga harus berkelas dunia. Di banyak tempat di dunia, hal itu selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Brandingnya langsung mendunia karena diakui oleh UNESCO, lembaga dunia,” kata Arief.
Tentunya kini pemerintah RI melalui Kemenpar akan memaksimalkan pengembangan wisata di Ombilin, Sawahlunto karena apabila pemerintah salah kelola, UNESCO bukan tidak mungkin dapat mencabut Ombilin Sawahlunto sebagai situs warisan dunia.