Sungai Batu, Situs Bersejarah yang Belum Diakui UNESCO

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 14:47 WIB
Sungai Batu. (Rollinggrace)
Sungai Batu. (Rollinggrace)

Peradaban kuno tertua di Asia Tenggara terdiri dari umat Buddha dan Hindu. Dan Sungai Batu telah membuktikan hal itu.

Sungai Batu merupakan situs arkeologi yang berasal dari Malaysia utara, situs ini memiliki reruntuhan beberapa kuil Hindu-Budha yang berasal dari abad ke delapan dan kesebelas.

Dilansir dari rollinggrace situs yang terletak di Merbok, Kedah ini diyakini telah ada sejak 535 SM. Dulunya kota ini merupakan kawasan bisnis internasional yang berkembang pesat.

-
Sungai Batu. (Rollinggrace)

Karena keterlibatan Sungai Batu dalam ekspor global besi, para arkeolog telah menggali kapal dagang yang diyakini telah terkubur sekitar 4.000 tahun.

Situs ini memiliki 17 pabrik peleburan, 13 pusat administrasi, sejumlah situs ritual, dan 10 dermaga. Selama pemetaan yang dilakukan pada 2007, 17 candi ditemukan dalam kondisi utuh sementara 33 candi yang sebelumnya dicatat oleh penjelajah Inggris telah lenyap karena alasan alami.

-
Sungai Batu. (Rollinggrace)

Peradaban Kedah Tua kuno memiliki banyak nama di masa lalu yakni Queda, Kalah Bar, Kalaha, Cheh-Cha, Ka-Cha dan Qalha.

Para arkeolog lokal mengklaim Peradaban Kedah Tua adalah salah satu yang tertua di dunia, bahkan melampaui orang-orang Romawi kuno dan Yunani.

-
Sungai Batu. (Rollinggrace)

Tahun 2016, para arkeolog terkenal di dunia mengonfirmasi bahwa situs-situs yang ditemukan di Lembah Bujang ini berusia lebih dari 2.000 tahun. 

Terlepas dari semua upaya penggalian, bukti ilmiah, dan potensinya untuk menjadi objek wisata warisan budaya internasional, Sungai Batu masih belum diakui sebagai Situs Warisan Dunia Unesco.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X