Mendaki gunung di Tahun Baru menjadi pilihan beberapa orang untuk mengisi masa liburan mereka. Gunung Everest mungkin menjadi salah satu destinasi untuk merayakan Tahun Baru 2023.
Namun, jangan sembarangan mendaki lantaran terdapat hal-hal yang harus kamu perhatikan untuk merencakan gunung tertinggi di Asia dan Eropa tersebut.
Baca Juga: Pria Ini Kehilangan Drone Rp70 Juta di Gunung, Tak Disangka 'Keajaiban' Datang Padanya
Dikutip dari National Geographic, gunung Everest diperkirakan berusia 50 hingga 60 juta tahun. Usia ini masih muda menurut standar geologis.
Gunung itu terbentuk oleh gaya ke atas yang dihasilkan saat lempeng tektonik India dan Eurasia bertabrakan, sehingga mendorong bebatuan yang membentuk gunung tertinggi di bumi.
Kekuatan tersebut masih bekerja hingga hari ini, mendorong puncak Everest sekitar nyaris satu sentimeter lebih tinggi setiap tahunnya.
Bahaya mendaki Everest
Mendaki gunung memiliki bahaya-bahaya yang mungkin dapat kamu prediksikan untuk kesiapan fisik dan mental saat melakukan pendakian.
Pada ketinggian 8.849 meter, puncak Everest memiliki sekitar sepertiga tekanan udara yang ada di permukaan laut, yang secara signifikan mengurangi kemampuan pendaki untuk menghirup cukup oksigen.
Karena itu, para ilmuwan menyatakan bahwa tubuh manusia tidak mampu bertahan tanpa batas waktu di atas 5.791 meter.
Rute menuju puncak Everest
Untuk mendaki puncak Everest, terdapat 17 titik rute berbeda yang hampir semua orang mendakinya melalui salah satu dari dua rute.
Baca Juga: 5 Tips Cegah Tersesat saat Mendaki Gunung, Pemula Wajib Simak!
Dari Nepal ada Southeast Ridge, jalur yang dibuat oleh Tenzing Norgay dan Edmund Hilary pada tahun 1953.
Sementara dari Tibet, ada Southeast Ridge, tempat George Mallory menghilang pada tahun 1924, jauh sebelum tim Tiongkok akhirnya menyelesaikan pendakian pada tahun 1960.
Berapa lama waktu pendakian
Pendakian ke puncak biasanya berlangsung selama empat hingga lima hari perjalanan bolak-balik yang sulit dari basecamp.
