Monumen Gempa Bumi 2006 Cepokosawit Boyolali, Ada Arca Gajah Putih yang Disakralkan

- Rabu, 5 April 2023 | 20:45 WIB
Monumen Gempa Bumi 2006 Cepokosawit Boyolali. (Z Creators/Eksani).
Monumen Gempa Bumi 2006 Cepokosawit Boyolali. (Z Creators/Eksani).

Untuk mengenang dampak gempa bumi 5,9 skala richter yang terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tahun 2006 yang lalu, Pemerintah melalui BPCB Yogyakarta dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Boyolali serta bekerjasama dengan pihak ketiga membangun sebuah monumen gempa bumi tahun 2006 yang berada di Desa Cepokosawit Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali.

Di dalam monumen gempa bumi tahun 2006 tersebut terpajang rapi ratusan puing sisa gempa bumi serta ratusan foto sehari pasca gempa bumi terjadi yang sudah terbingkai rapi di sepanjang dindingnya, seperti sisa puing peralatan dapur, gebyok rumah, kursi, pintu, pigura kaca, tempat makan, hingga batu bata yang sebagian hancur.

-
Monumen Gempa Bumi 2006 Cepokosawit Boyolali. (Z Creators/Eksani).

Uniknya lagi sebelum masuk ke museum, ada sebuah arca gajah putih yang berada di depan untuk menyambut kedatangan pengunjung. Namun arca gajah putih tersebut bukan sembarang patung, karena arca gajah putih tersebut merupakan peninggalan pada masa kerajaan mataram hindu budha sekitar abad ke IX Masehi yang sangat disakralkan oleh warga sekitar.

Baca Juga: Monumen ‘Sakral’ Ini Jadi Saksi Bisu Keganasan Pemberontakan PKI di Madiun

Menurut pengelola, Sapoang (45), tempat ini adalah salah satu dokumentasi sehari pasca gempa bumi tahun 2006 yang terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, disini ada puing-puing rumah rumah masyarakat yang dikumpulkan dan diserahkan ke museum serta ratusan foto sehari pasca gempa bumi yang terjadi dan ada juga barang barang antik atau kuno yang dititipkan di museum ini.

-
Monumen Gempa Bumi 2006 Cepokosawit Boyolali. (Z Creators/Eksani).

Selain itu juga ada situs purbakala mbah gajah atau arca gajah putih yang ada di depan museum ini, situs purbakala mbah gajah putih tersebut masih satu trah atau keturunan dengan candi prambanan di perbatasan Yogyakarta dan Klaten, untuk masuk ke lokasi ini tidak dipungut biaya alias gratis, namun pengelola menyiapkan kotak infak seihklasnya di depan pintu masuk, Ujarnya.

Berada di tengah persawahan, monumen gempa bumi tahun 2006 ini justru dibangun 11 tahun pasca gempa terjadi yakni pada tahun 2016. Untuk menuju lokasi ini dari jalan raya Solo-Yogyakarta, sebelah barat Grup 2 Kopasus Kandang menjangan Kartasura lalu melewati Desa Karang Duren, Kecamatan Sawit lalu menuju ke arah barat sekitar 1 kilo meter, monumen gempa bumi tahun 2006 berada persis di depan Balai Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali.

Baca juga: Ground Zero, Monumen untuk Mengenang Tragedi Bom Bali yang Menewaskan 202 Orang

-
Monumen Gempa Bumi 2006 Cepokosawit Boyolali. (Z Creators/Eksani).

Monument gempa ini menjadi salah satu obyek wisata sejarah di Boyolali, bahkan bisa jadi satu satunya yang ada di Indonesia, selain itu juga bisa sebagai edukasi bagi warga serta pengunjung karena bencana bisa datang sewaktu waktu agar semua orang tetap waspada.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

 

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X