Taman Narmada merupakan salah satu taman paling bersejarah dan tertua di Pulau Lombok. Nama dari taman ini diambil dari nama desa yang berada di Dusun Lembuak, Desa Narmada.
Taman Narmada diketahui sudah ada sejak 2 abad lalu tepatnya dibangun pada tahun 1852 oleh I Gusti Ketut Karangasem dan I Gusti Gede Karangasem.
Taman Narmada dibangun di atas tanah seluas 2 hektare dan diperkirakan masa pembangunan kurang lebih 27 tahun. Taman ini menjadi salah satu taman terbesar dan bersejarah di Lombok.
Taman Narmada yang penuh sejarah. Awalnya dijadikan sebagai tempat peristirahatan raja yang berkuasa di Pulau Lombok pada masa itu. Taman Narmada dijadikan sebagai replika Gunung Rinjani, satu-satunya gunung yang ada di Pulau Lombok.
Dalam Taman Narmada terdapat Pura Miru, salah satu pura tertua yang ada di Lombok. Selain itu terdapat satu kolam renang yang dibuka untuk umum dan dua danau buatan yang dialiri langsung dari Gunung Rinjani.
Ketiga kolam yang ada di Taman Narmada memiliki filosofi masing-masing. Kolam tersebut dianggap sebagai perwakilan dari gunung tertinggi yang ada di Lombok yaitu Gunung Rinjani, Danau Segara Anak dan Danau Toba yang ada di Sumatera.
Dari ketiga kolam, terdapat salah satu kolam yang pernah dijadikan sebagai telaga pemandian para dayang-dayang kerajaan pada masa lampau. Kolam tersebut merupakan Telaga Padmawangi. Dahulunya, telaga ini banyak ditumbuhi oleh bunga tanjung atau padma yang harum.
Selain tiga kolam yang ada di Taman Narmada, di taman ini juga sangat sarat dengan nilai agama dan budaya Hindu. Pasalnya taman ini dibangun oleh Raja Bali Karangasem yang beragama Hindu, sehingga di Taman Narmada terdapat Pura Kelasa, salah satu Pura tertua yang ada di pulau Lombok.
Tidak hanya itu, terdapat pula Bale Pertirtan. Di dalam bangunan kecil ini terdapat sumber mata air yang dipercaya apa sebagai mata air awet muda, membasuh muka di mata air Bale Pertirtan dianggap akan awet muda dan segera mendapat jodoh bagi yang jomblo.
Selain itu, bagi umat Hindu sumber mata air ini dianggap suci, oleh karenanya untuk memasuki Bale Pertirtan harus dalam keadaan suci pula.
Artikel Menarik Lainnya:
- Nostalgia! Beginilah Suasana Kereta Api Jaman Dulu, Masih Banyak Pengamen dan Pengemis
- Mengenal Begu Ganjang, Hantu Sumatera Utara Bertubuh Tinggi yang Bisa Bikin Meninggal
- Nostalgia Jajanan Zaman Dulu di Shafa Aneka Snack, Grosir Terlengkap di Kota Medan
- Menikmati Pemandian Air Panas di Sidebuk-debuk, Berlatar Pemandangan Indah Gunung Sibayak
- Keunikan Gedung Lonsum Medan, Punya Lift Tertua dan Masih Bertahan
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
