Seorang turis ditangkap karena kedapatan memalsukan kartu vaksin. Penangkapan itu berawal dari kesalahan penulisan nama dari vaksin Moderna. Wanita berusia 24 tahun itu yang berasal dari Illinois telah diketahui memalsukan kartu vaksinasi COVID-19 untuk mengunjungi Hawaii.
Untuk dapat melewati karantina turis untuk 10 hari di Hawaii, ia pun unggah kartu vaksinasi ke program Safe Travels dan tiba pada Honolulu pada 23 Agustus 2021 dengan penerbangan Southwest Airlines. Tapi, saat petugas bandara periksa kartu vaksin miliknya, telah ditemukan hal yang keganjilan.
"Pemeriksa bandara menemukan kesalahan yang mencurigakan...seperti Moderna yang salah pengejaan dan rumahnya di Illinois tapi ia divaksin di Delaware," ungkap agen khusus divisi investigasi jaksa agung Hawaii, Wilson Lau.
Wilson kemudian menulis email ke seorang pejabat Delaware untuk mengonfirmasi temuannya. Benar saja, rupanya tidak ada catatan vaksinasi untuk wanita itu setelah dicocokkan dengan nama dan tanggal lahirnya. Selain kartu vaksinasi COVID-19 yang mencurigakan, pihak berwenang telah tetapkan bahwa informasi perjalanan wanita itu mencantumkan bahwa dia akan menginap di Waikiki Holiday Inn. Tetapi, dia tidak menyertakan nomor reservasi dan informasi tentang penerbangan kembali.
Akibat perbuatan pemalsuan itu, wanita ini pun didakwa dengan dua pelanggaran ringan di mana dia melanggar aturan darat Hawaii untuk mengendalikan penyebaran COVID-19. Dia pun ditahan dengan jaminan US$2.000. Tetapi, akhirnya dibebaskan hakim pada 1 September 2021 dan dijadwalkan untuk mengikuti sidang lainnya dalam 3 minggu ke depan.
Kasus pemalsuan seperti ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, terdapat 2 orang turis di Hawaii yang juga ditangkap polisi karena telah memalsukan sertifikat vaksinasi. Mereka adalah pasangan yang mau berlibur bareng anakanya ke Hawaii.
