Ini Produk Wisata yang Diprediksi akan Diminati Usai Pandemi

- Jumat, 22 Mei 2020 | 15:06 WIB
Ilustrasi tujuan wisata. (Kemenparekraf)
Ilustrasi tujuan wisata. (Kemenparekraf)

Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) banyak orang merindukan traveling atau berwisata. Namun minat para traveler usai pandemi nanti diprediksi mengalami perubahan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh hadirnya kondisi "new normal" yang membuat para wisatawan akan lebih memerhatikan protokol-protokol wisata, terutama yang terkait dengan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani dalam Webinar Ekowisata, Rabu (20/5/2020) menjelaskan, pandemi corona mengubah jenis atau tipe dan pengelolaan destinasi termasuk di dalamnya kegiatan ekowisata. kemenparekraf juga memprediksi produk ekowisata di Indonesia akan sangat diminati usai pandemi Covid-19 berakhir.

“Kami prediksikan kegiatan wisata berbasis alam atau outdoor paling cepat rebound karena ecoturism bukan mass tourism tetapi wisata minat khusus. Kita mendukung akan kembalinya atau malah berkembangnya ekowisata di Indonesia. Ke depannya, kami akan konsentrasi di wisata Ecotourism dan Wellness Tourism,” kata Rizki Handayani dalam keterangannya.

Dalam Webinar Ekowisata hadir sebagai panelis Direktur Indonesia Ecotourism Network (INDECON) Ary S. Suhandi, Direktur Via Via Tour & Travel Sry Mujianti, dan dipandu oleh Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf/Baparekraf Alexander Reyaan sebagai moderator.

-
Ilustrasi pemandangan Gunung Bromo di Jawa Timur. (Kemenparekraf)

“Adventure juga berpeluang besar, khususnya kegiatan dalam grup kecil dan aktivitasnya dinamis, seperti trekking, snorkeling, dan diving. Wellness Tourism juga diprediksi cepat rebound. Banyak orang membutuhkan kebugaran pascakerja rutin yang tinggi dengan marketnya adalah orang dari kota,” ujar Ary.

Ia menjelaskan, ekowisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepedulian wisatawan pada pentingnya menjaga kualitas lingkungan kawasan tempat mereka berwisata.

“Covid-19 mengajarkan kita banyak hal, selain mitigasi risiko juga salah satunya tentang pentingnya manajemen pengunjung, mengatur kuota, hingga membagi kelompok besar ke dalam kelompok kecil pada saat kegiatan wisata,” katanya.

Pasca pandemi juga disebut-sebut akan terjadi pola perjalanan wisata baru, yaitu memilih lokasi yang mengombinasikan keindahan alam dan budaya sebagai tujuan wisata.

“Sebagai contoh, untuk klaster Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) biasanya menghubungkan kota-desa kemudian ada klaster Jawa Timur, mulai dari Malang hingga Banyuwangi. Wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan dengan jarak yang relatif dekat atau menempuh waktu lebih singkat,” ujar Direktur Via Via Tour & Travel Sry Mujianti.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X