Unik, Bahasa di Desa Turki Ini Bukan Menggunakan Kata-kata Melainkan Siulan

- Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:16 WIB
Bahasa kus dili yang memanfaatkan siulan (Screenshot)
Bahasa kus dili yang memanfaatkan siulan (Screenshot)

Ada berbagai macam bahasa yang digunakan di seluruh dunia untuk berkomunikasi. Namun, para warga di daerah Turki Utara ini memiliki cara yang unik untuk berkomunikasi.

Mereka tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan siulan. Ya, selama lebih dari 3 abad, warga di sini bersiul untuk berkomunikasi satu sama lain.

Bahasa ini disebut sebagai kus dili atau dikenal sebagai bahasa burung, karena mirip siulan burung. Dengan bahasa ini, warga di desa Kuskoy bisa saling berkomunikasi dari jarak jauh, tanpa menggunakan kata-kata atau bahkan gadget canggih.

Dilansir dari kanal Youtube Great Big Story, seorang wanita bernama Muazzez Kocek mengatakan bahwa dia adalah tukang siul paling jago di desanya.

Dia bisa menggunakan berbagai variasi siulan tinggi rendah untuk menghasilkan berbagai kalimat. Muazzez sudah menggunakan kus dili sejak dia masih kecil, sehingga begitu fasih.

Mulanya, warga mengembangkan bahasa siulan ini agar lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain di tempat yang jauh, misalnya di bukit lain. Suatu nada memiliki makna tertentu sehingga warga lain langsung memahami maknanya.

Muazzez menjelaskan bahwa kus dili menghasilkan suara berbeda tergantung jari yang digunakan. Jika menggunakan jempol akan menghasilkan nada rendah, dan kelingking menghasilkan nada tinggi. Nada lebih tinggi bisa dihasilkan dari menggunakan lidah.

Jika kamu ingin berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh, maka gunakanlah jari yang lebih besar karena bisa menjalar lebih jauh.

Sayangnya, bahasa kus dili ini terancam punah. Di desa Kuskoy, hanya 50 dari 100 orang yang bisa menggunakan bahasa ini

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X