Presiden Jokowi akan berupaya untuk mengembangkan destinasi wisata super prioritas, Danau Toba di Sumatera Utara dengan membangun infrastruktur pendukung agar menjadi destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan.
"Ini membutuhkan investasi besar dan membutuhkan anggaran dari APBN juga besar. Sehingga kombinasi antara investasi dan APBN itulah yang bisa mengintegrasikan sehingga Danau Toba menjadi destinasi berkelas," kata Jokowi dalam keterangan resmi Kementerian Pariwisata, Selasa (30/7).
Di sela kunjungannya ke Kawasan Danau Toba, Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung tersebut harus segera dimulai.
"Kita akan bekerja mulai tahun 2019 dan insyallah selesai pada 2020," kata dia.
Jokowi juga menjelaskan bahwa saat ini sudah tercatat ada sekitar 28 destinasi wisata sekitar Danau Toba yang terbagi menjadi empat cluster dengan konsep yang berbeda, baik itu sejarah, alam, budaya, dan lain sebagainya.
Selain pengembangan, Jokowi turut menyinggung soal isu lingkungan yang terjadi di sekitar Kawasan Danau Toba. Kata dia, pihaknya akan segera membenahi sesuai yang telah direncanakan.
"Perbaikan produk itu tidak hanya destinasi wisatanya saja namun harus terintegrasi baik produknya, SDM, kemasan, dan brand-nya. Sehingga mempunyai dieferensiasinya dengan destinasi lain sehingga kalau wisatawan datang ke Indonesia itu berbeda-beda. Bali beda, Mandalika berbeda, dan lainnya," ujar Jokowi.
Selain itu, untuk aksesibilitas sendiri, saat ini diketahui masih tersisa 21 kilometer jalan yang masih belum terhubung dan akan segera diupayakan oleh pihaknya.
"Kita bekerja dengan rancangan yang besar sehingga dalam pelaksanaan bisa diimplementasikan dengan baik," kata dia.
